Juragan Kripto yang Jatuh Miskin Angkat Bicara, Uangnya Habis
Hide Ads

Juragan Kripto yang Jatuh Miskin Angkat Bicara, Uangnya Habis

Fino Yurio Kristo - detikInet
Minggu, 04 Des 2022 05:47 WIB
Kehidupan Sam Bankman Fried
Sam Bankman Fried. Foto: Twitter
Jakarta -

Sam Bankman-Fried, mantan bos pertukaran cryptocurrency FTX yang bangkrut, angkat bicara dan membantah melakukan penipuan. Pria yang pernah dipuji sebagai 'Raja Kripto' itu mengatakan pada The New York Times dia mengalami 'bulan yang buruk' dan hampir tak punya uang tersisa.

Bankman pada awal November kekayaannya masih USD 16 miliar atau lebih dari Rp 240 triliun. Akan tetapi harta itu lenyap tak bersisa seiring kolapsnya FTX.

Berbicara dari tempat tinggalnya di Bahama, dia mengatakan hanya punya satu kartu kredit tersisa, itu pun ada utangnya sekitar USD 100.000. Bankman mengklaim tidak sengaja menyesatkan investor. "Saya tidak pernah mencoba melakukan penipuan," cetusnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bankman mengatakan untuk saat ini dia tidak khawatir tentang potensi pidana atau perdata. "Ada waktu dan tempat bagi saya untuk memikirkan diri sendiri dan masa depan saya sendiri," katanya.

Kejatuhan FTX sendiri tak lepas dari peran bos Binance, Changpeng Zhao. Changpeng pun mengatakan Bankman adalah pembohong. Binance, perusahaan yang bisnisnya mirip dengan FTX, awalnya berniat untuk membeli FTX.

ADVERTISEMENT

Akan tetapi mendadak mereka membatalkannya dan menjual aset digital FTT yang dikeluarkan FTX. Hal ini menimbulkan kepanikan di mana banyak pengguna FTX serentak mengambil deposit FTX yang memicu perusahaan itu kolaps.

Zhao menyebut Bankman menyalahgunakan uang dari para konsumen. "Sam tahu bahwa dia menggunakan dana dari pengguna untuk melakukan trading untuk Alameda," cetus Zhao.

Ia merujuk pada Alameda Research, perusahaan yang dijalankan pacar Bankman, Caroline Ellison. "Saya kaget, saya tidak tahu bahwa dia telah berbohong pada setiap orang," kata Zhao.

Jadi, FTX menggunakan uang yang disetor para penggunanya untuk melakukan trading melalui Alameda Research yang berisiko tinggi. Zhao mengetahui borok itu setelah perusahaannya, Binance, meneliti keuangan FTX.

Saksikan juga Sosok minggu ini: Merawat Hingga Akhir

[Gambas:Video 20detik]



(fyk/fyk)