Sejak Twitter resmi dibeli Elon Musk, banyak pengguna yang berencana akan meninggalkan platform media sosial tersebut. Ternyata, data Twitter mengungkap jumlah penggunanya justru bertambah seminggu sejak dibeli Musk.
Menurut FAQ internal Twitter, pertumbuhan jumlah pengguna bulanannya yang dapat dimonetisasi (monetizable daily user/mDAU) meningkat lebih dari 20%. Sejak akhir kuartal kedua tahun 2022, Twitter sudah memiliki lebih dari 15 juta mDAU baru dan jumlah mDAU sudah melebihi 250 juta.
Angka itu menunjukkan Twitter belum ditinggalkan oleh penggunanya sejak dibeli Musk. Dalam laporan keuangan terakhirnya sebagai perusahaan publik pada Q2 2022, Twitter melaporkan memiliki 237,8 juta mDAU dan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 16,6%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musk juga ikut membagikan berita itu di Twitter. Dalam cuitannya, ia mengatakan penggunaan Twitter berada di titik tertinggi sepanjang masa.
"Penggunaan Twitter berada pada titik tertinggi sepanjang masa lol. Saya hanya berharap servernya tidak tumbang!" tulis Musk dalam cuitannya di Twitter, seperti dikutip dari The Verge, Rabu (9/11/2022).
Banyak pengguna Twitter yang mempertimbangkan pindah ke media sosial lain setelah diakuisisi Musk. Salah satu media sosial yang jadi tujuan adalah Mastodon, platform terdesentralisasi yang dibangun menggunakan software open source.
Meski Twitter belum ditinggal penggunanya secara massal, media sosial berlogo burung itu sudah mulai kehilangan banyak pengiklan besar. Dalam cuitannya pada akhir pekan lalu, Musk mengatakan Twitter mengalami penurunan pendapatan dalam jumlah besar karena kelompok aktivis yang menekan pihak pengiklan.
Lonjakan ujaran kebencian dan cuitan rasis sempat membuat pengiklan besar ketakutan. Tapi dalam dokumen FAQ internal Twitter untuk pengiklan, mereka mengatakan jumlah ujaran kebencian tetap berada di level 0,25% sampai 0,45% dari total ratusan juta cuitan per hari.
Karena FAQ ini ditujukan untuk pengiklan, Twitter mencoba meyakinkan mereka soal kebijakan dan moderasi di platform-nya. Twitter mengatakan Musk tetap tunduk pada aturan seperti pengguna pada umumnya, dan menegaskan bahwa kebijakan moderasi konten tidak akan berubah sampai Twitter membentuk dewan moderasi konten.
(vmp/fay)