Data Environmental Protection Agency (EPA) mengatakan 40 persen waktu dalam sehari dihabiskan dalam ruangan, yaitu rumah, kantor, sekolah, kendaraan, supermarket, kafe atau restoran. Namun ternyata kualitas udara yang dihirup selama dalam ruangan tidak sepenuhnya sehat bebas bakteri.
Hal tersebut dibuktikan oleh beberapa penelitian yang telah dilakukan. Hasilnya menunjukkan, udara yang dihirup dalam ruangan tidak sepenuhnya terbebas dari kontaminasi dan polutan seperti bakteri, virus, debu bahkan paparan kimia lainnya.
"Oleh karenanya, kita perlu memahami bagaimana bahaya, penyebabnya serta solusi memperbaiki kualitas udara dalam ruangan yang baik bagi kesehatan," ujar Dirut PT RHT Teknologi Indonesia, Sianty Devi dalam keterangan tertulis, Selasa (18/10/2022).
Hal tersebut ia sampaikan dalam Seminar & Product Knowledge bertajuk 'NCCO Technology, The Most Innovative and Sustainable Technology Solution for Purifying Indoor Air Pollutants Today' di Ayana Hotel Mid Plaza Jakarta, hari ini.
Selaku pembicara, Agus Sudaryanto dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan polusi sebagai salah satu penyumbang kematian. Terdapat 4,1 persen kematian global yang disumbangkan polusi dalam ruangan.
"Di Indonesia sendiri, 40,95 persen kematian dari 100 ribu orang disebabkan polusi," ungkapnya.
Sedangkan dari pihak Kementerian Lingkungan Hidup Anton Purnomo mengatakan di wilayah Jabodetabek, kualitas udara di Jakarta Selatan dan Depok lebih buruk ketimbang di Jakarta Utara.
"Kemungkinan karena wilayah Jakarta Utara dekat dengan laut sehingga polusi terurai ke laut," papar Anton.
Dalam kesempatan tersebut, Senior Consultant RHT International Limited Keith Jones menjelaskan dalam menghilangkan bau dan menguraikan polutan udara bisa dengan NCCO. NCCO yang dikenal sebagai Nano Confined Catalytic Oxidation merupakan sebuah teknologi yang disebut dapat menghilangkan bau dan menguraikan polutan di udara secara sempurna. Teknologi ini bisa menghasilkan udara sehat dan bersih tanpa menghasilkan secondary pollutant serta dapat membasmi virus berbahaya seperti COVID-19.
Keith menambahkan teknologi ini tidak menggunakan sistem filtrasi seperti teknologi pemurni udara (air purifier) lainnya. Sehingga tidak perlu penggantian filter atau menjadi jenuh dalam waktu singkat. Sistem filler NCCO secara efektif menyerap dan menguraikan polutan udara yang meregenerasi dirinya sendiri. Selain itu, NCCO filler juga memperpanjang umur sistem, dan meningkatkan efisiensi pemurnian.
"Polutan gas di dalam ruangan atau biasa disebut TVOC, total Volatile Organic Compound dapat dihasilkan secara terus menerus yang berasal dari cairan pembersih ruangan, zat addictive yang terdapat pada furniture, karpet, wallpaper, bahkan peralatan elektronik di dalam rumah. Semua polutan gas ini dapat dimurnikan dengan teknologi NCCO," jelas Keith.
Seminar ini diikuti oleh para undangan dari Instansi kementerian/ Lembaga yang detail membahas penyebab dan solusi dari permasalahan kualitas udara dalam ruangan melalui teknologi NCCO. Perusahaan PT RHT Teknologi melalui brand bMola dan RHT menunjukkan rangkaian jenis produk mulai dari portable, household serta industrial produk yang bisa dipakai di rumah sakit, pabrik, kantor, sekolah, mall, residential, dan juga fasum lainnya.
(fhs/ega)