SMS pribadi antara Elon Musk dan CEO Twitter Parag Agrawal mengungkap hubungan keduanya yang tidak akur. SMS pribadi ini dipublikasikan sebagai bagian dari kasus hukum antara Musk dan Twitter.
Dari SMS pribadi ini terlihat bahwa hubungan Musk dan Agrawal awalnya baik-baik saja, tapi langsung runyam sampai harus didamaikan oleh pendiri dan mantan CEO Twitter Jack Dorsey.
Semuanya berawal pada akhir Maret 2022, saat Musk berminat untuk membeli saham Twitter dan bergabung dengan dewan direksi Twitter. Agrawal menyambut baik rencana itu dan mengajak Musk bertemu untuk ngobrol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 31 Maret, keduanya bertemu untuk makan malam di lokasi dekat peternakan di area San Jose, California. Meski lokasinya terbilang aneh, makan malam itu berjalan lancar.
"Patut dikenang karena berbagai alasan. Sangat menikmatinya," kata Agrawal dalam pesan yang dikirim untuk Musk, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (1/10/2022). Beberapa hari kemudian, Musk resmi bergabung ke dewan direksi Twitter.
Pada 5 April, Dorsey menghubungi Musk dan mengatakan bahwa Agrawal adalah engineer yang hebat tapi dewan direksi Twitter sangat buruk. Setelah itu, hubungan Musk dan Agrawal jadi semakin erat setelah keduanya ngobrol soal pengalaman coding di masa lampau.
"Saya menulis software kelas berat selama 20 tahun. Saya berinteraksi dengan lebih baik dengan engineer yang mampu melakukan programming hardcore ketimbang dengan manajer/MBA," kata Musk.
"Dalam obrolan kita berikutnya - perlakukan saya seperti seorang engineer bukan CEO dan mari kita lihat kita akan sampai mana," balas Agrawal.
Selanjutnya: Hubungan Musk dan Agrawal makin memburuk
Namun hubungan baik keduanya tidak bertahan lama. Pada 9 April, Musk mengunggah cuitan yang menanyakan kenapa sebagian besar akun Twitter dengan followers terbanyak justru jarang nge-tweet. "Apakah Twitter sedang sekarat?" tanya CEO SpaceX dan Tesla itu.
Cuitan Musk ini langsung membuat Agrawal murka. Dalam SMS yang dikirimkan untuk Musk, Agrawal mengatakan cuitannya tidak membantu Twitter terlihat lebih baik.
"Anda bebas nge-tweet 'apakah Twitter sekarat?' atau apapun tentang Twitter - tapi saya bertanggung jawab untuk memberi tahu Anda bahwa itu tidak membantu saya membuat Twitter jadi lebih baik dalam konteks saat ini," tulis Agrawal dalam pesannya.
Di sini Agrawal mengambil langkah yang salah karena Elon Musk dikenal sebagai orang yang tidak suka diatur, apalagi terkait dengan apa yang boleh ia cuitkan di Twitter. Beberapa jam kemudian, Musk membalas pesan Agrawal dengan niatan untuk membeli Twitter.
"Apa yang Anda lakukan pekan ini?... Saya tidak bergabung dengan direksi... Ini hanya buang-buang waktu saja. Akan membuat penawaran untuk membawa Twitter jadi private," kata Musk.
Agrawal langsung kaget menerima SMS dari Musk. Ia langsung menghubungi chairman dewan direksi Twitter Bret Taylor yang langsung mencoba meredakan suasana yang tegang.
Tapi Musk kukuh dalam pendiriannya dan mengajukan penawaran untuk membeli Twitter senilai USD 44 miliar. Pada 25 April, dewan direksi Twitter menerima tawaran tersebut.
Sehari setelahnya, Dorsey kembali mencoba mendamaikan Musk dan Agrawal tapi tidak berjalan dengan lancar. Bahkan Dorsey mengatakan Musk dan Agrawal tidak cocok bekerja bersama.
Sejak saat itu, hubungan antara Musk dengan Agrawal dan Twitter semakin memburuk. Orang terkaya di dunia itu kemudian membatalkan rencananya untuk membeli Twitter karena masalah akun bot di platform-nya.
Twitter yang sudah menyetujui pembelian tersebut langsung menyeret Musk ke pengadilan. Persidangan sudah dijadwalkan pada pertengahan Oktober 2022 untuk menentukan apakah Musk boleh mundur atau dipaksa untuk membeli Twitter.