Malang melahirkan banyak seniman lukis yang dikenal di Indonesia maupun dunia. NFT bisa jadi cara baru seniman menjual karyanya.
Dalam rangka memperkenalkan NFT dan platform TRINVI dari Transvision, TRINVI berkolaborasi dengan Kemenbudur, Satu Sekte, dan nftindonesia. Mereka mengadakan gathering komunitas di Malang untuk mengenal lebih jauh mengenai dunia NFT serta apa saja kegunaannya di masa mendatang.
Melalui tajuk Ngalam NFT Creator Gathering, acara ini membahas Fotografi dalam Dunia NFT bersama ALURWAKTU, 2D Animasi dalam Dunia NFT bersama LOLMBRIL, dan juga menghadirkan Fachrul Prasodjo selaku TRINVI Program Director yang memperkenalkan dan menjelaskan project TRINVI ke depannya.
Melalui video conference dari Jakarta, Patron TRINVI sekaligus Direktur Utama Transvision, Peter F Gontha mengatakan TRINVI mengimplementasikan teknologi Blockchain dan Web 3.0. Transvision sedang membuat film mengenai pembangunan dan perkembangan korporasi dan industrialisasi di Indonesia. Film ini dibuat dengan menggunakan pendanaan dari penjualan NFT yang terkait dengan film tersebut.
"Kami mengharapkan Kota Malang menjadi instigator ke kota-kota lain di Indonesia dalam memperkenalkan dan mendukung metode pendanaan melalui digital ini. Penduduk di Indonesia sedang dalam periode demografi bonus dengan usia produktif yang besar, pemanfaatan teknologi baru diharapkan dapat membawa masyarakat Indonesia dalam era digital ekonomi baru. Indonesia Bisa," kata Peter dalam keterangan yang diterima detikINET, Jumat (23/9/2022).
TRINVI Program Director dan juga Direktur Business Development Transvision, Fachrul P Kaliman mengatakan Malang menjadi daerah roadshow pertama TRINVI yang dilakukan secara offline. Banyak komunitas seni dan NFT bisa diajak kolaborasi.
"Kolaborasi dan kerjasama dengan Komunitas NFT menjadi bagian penting dalam pengembangan ekosistem TRINVI. Sinergi TRINVI dengan group CT Corpora digabung dengan kolaborasi dengan para kreator serta komunitas NFT membuka peluang besar keberhasilan bersama dalam pengembangan usaha di era digital ekonomi dengan pemanfaatan teknologi blockchain dan Web 3.0," ujar Fachrul.
Bagi beberapa kalangan, Non Fungible Token (NFT) menjadi hal yang baru. NFT pertama kali hadir tahun 2012 di dalam white paper yang menggambarkan NFT sebagai 'Colored Coins' yang dirancang untuk terbit dalam blockchain Bitcoin.
Namun, perkembangan smart contract dan beberapa project NFT lain membuat projek awal ini menghilang. NFT pertama yang di-mint pada tanggal 3 Mei 2014 berupa video pendek Pada tahun 2015, setelah lahirnya Ethereum Blockchain mulai bermunculan seiring dengan hadirnya protokol ERC-721 yang memperkenalkan penerbitan NFT dalam ekosistem Ethereum Blockchain.
NFT berkembang menjadi salah satu aset investasi digital atau karya yang transaksinya menggunakan mata uang kripto. Kemunculan NFT ini membuat dunia art, design creative, teknologi, games dan juga investasi menjadi semakin ramai.
Simak Video "Meta Setop Dukungan NFT untuk Instagram dan Facebook"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/fyk)