Polemik kenaikan harga BBM disambut pro dan kontra. Inilah sosok dari masing-masing kubu yang diungkap Drone Emprit.
Para pendukung dan kontra kenaikan harga BBM dikupas tuntas Founder Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi. Dia merilis data terbaru analisa Drone Emprit. Tren Kenaikan Harga BBM menampilkan data media sosial dari 28 Agustus - 4 September 2022.
Dalam peta media sosial, sebanyak 64% memberikan sentimen negatif dan hanya 23% yang memberikan sentimen positif. Klaster 1 yang kontra kenaikan BBM di Twitter didominasi akun @aindraku, @RamliRizal, @ekowboy2 dan @Dandhy_Laksono. Klaster 2 yang membela kenaikan harga BBM yang dominan adalah akun Presiden Jokowi @jokowi, @affan799992133 dan @NayDonuts.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Terdapat 20 nama tokoh yang dikutip media terkait pemberitaan seputar kenaikan harga BBM. Nama yang berada di kelompok Pro kenaikan BBM didominasi oleh aktor pemerintah," kata Ismail Fahmi.
Di kubu pro yang banyak dikutip ada Presiden Jokowi, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menko Marves Luhut B Pandjaitan, Menkeu Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Rektor UI Ari Kuncoro, Koordinator Pusat BEM RI Abdul Muhtar, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan anggota DPR Eko Patrio.
"Pihak kontra kenaikan BBM diisi oleh sejumlah lapisan masyarakat yang berasal dari anggota DPR RI, aktivis, pengamat, hingga politisi partai oposisi pemerintah. Anggota partai Demokrat dan PKS cukup vokal mengkritisi kebijakan ini," kata dia.
Yang kontra dan banyak dikutip ada anggota DPR dari PKS Mulyanto dan beberapa anggota DPR lain, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Andi Arief dari Partai Demokrat, Letjen Suryo Prabowo, Presiden KSPI Said Iqbal, dan sejumlah kordinator aksi HMI serta Wasekjen PBNU Rahmat Hidayat Pulungan.
(fay/fyk)