Publik dikejutkan dengan tragedi kecelakaan truk trailer di Bekasi. Tiang BTS rubuh menambah berat kejadian ini.
Bukan cuma korban jiwa, infrastruktur telekomunikasi juga rusak. Inilah runutan kejadian nahas, Rabu (31/8) kemarin, seperti dihimpun detikINET, Kamis (1/9/2022):
1. Peristiwa kecelakaan tragis
Kecelakaan maut itu terjadi di depan SD Kota Baru II dan III di Jalan Sultan Agung, Bekasi, sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (31/8). Truk trailer yang mengangkut besi datang dari arah Kranji tiba-tiba menabrak dua motor lalu menghantam halte yang dipenuhi anak sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menabrak motor dan halte, truk trailer itu menabrak tiang base transceiver station (BTS) yang berada di pinggir jalan. Tiang BTS itu kemudian roboh menimpa mobil box di seberangnya.
Total korban mencapai 33 orang. Korban luka ada 23 orang yaitu 18 anak dan 5 dewasa. Korban tewas ada 10 orang yaitu 4 anak dan 6 dewasa.
2. Belasungkawa dari netizen
Ucapan belasungkawa untuk korban kecelakaan maut Bekasi yang menewaskan 10 orang mengalir di lini masa Twitter. Para warganet terkejut dan menyampaikan simpati mendalam untuk para korban dan keluarganya.
"Innalillahi wainnaillahi rojiun. may all of your soul rest in heaven," ujar @maherdu***.
"Innalillahi wa innailaihirojiun. Ya Allah π₯ ga tega liat banyak anak-anak yg jd korban," tulis @swl***.
3. Tiang BTS milik Bali Tower
Tragedi kecelakaan ini ikut merusak infrastruktur telekomunikasi berupa tiang Base Transceiver Station (BTS). Kementerian Kominfo memastikan itu merupakan menara telekomunikasi milik Bali Tower.
"Tower providernya Bali Tower. Tenant operator selulernya Smartfren. Penanganan sedang dilakukan dengan optimalisasi BTS yang terdekat bila overlay, sambil menyiapkan combat BTS," kata Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi saat dihubungi detikINET.
detikINET telah menghubungi Bali Tower terkait truk trailer yang menabrak BTS miliknya itu. Namun sampai berita ini ditayangkan, belum ada pernyataan resmi dari perusahaan tersebut.
Halaman selanjutnya: Langkah Smartfren dan apa itu monopole BTS >>>
4. Smartfren amankan jaringan seluler
Karena tiang BTS itu dipakai oleh Smartfren, pihak terkait juga buka suara. VP of Network Operations Smartfren, Agus Rohmat, menjelaskan telah dilakukan optimasi jaringan BTS yang terdampak dengan dibantu dengan BTS di sekitarnya agar layanan telekomunikasi bisa tetap berlangsung.
"Kondisi jaringan Smartfren (di lokasi kejadian-red) masih aman. So far sejauh ini bisa di-coverage oleh empat site kami yang ada di sekitarnya," ujar Agus.
Smartfren terus melakukan koordinasi dengan Bali Tower, termasuk kata Agus, meminta kepada Bali Tower untuk mengamankan aset milik perusahaan, seperti antena hingga microve dari lokasi kejadian kecelakaan maut itu. Kedua belah pihak juga membahas mengenai pengganti tower BTS tersebut.
"Karena ini patah, untuk produksi lagi itu lama. Kami juga tanya ke mereka, apa ada stok BTS. Itu yang sedang kami koordinasikan," pungkasnya.
5. Mengenal tiang BTS monopole yang ditabrak truk
Tiang BTS yang ditabrak truk trailer di Bekasi bukan jenis tower yang biasa. Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengungkapkan ini adalah BTS jenis monopole.
BTS monopole umumnya ada di perkotaan. Bentuknya memanjang seperti tiang listrik, namun diameter tiangnya lebih besar. Di ujung paling atas disematkan dekorasi layaknya ranting pohon sebagai kamuflase dan estetika.
"Dan monopole biasanya juga dibangun di lahan yang daerahnya terbatas, di mana tower besar tidak dimungkinkan dibangun (lahan tersebut)," ucapnya menambahkan.
BTS monopole tahan gempa sampai magnitudo 7 dan angin maksimal berkecepatan 120 km/jam. Sementara untuk ketinggiannya variatif dari 20-40 meter jika di tanah, sampai 6-12 meter jika dipasang di atas gedung. Kalau di atas 53 meter, biasanya gunakan kaki 3 atau 4.