Ditanya Kesiapan RI untuk Web3, Menkominfo: Harus Siap Lah!
Hide Ads

Ditanya Kesiapan RI untuk Web3, Menkominfo: Harus Siap Lah!

Panji Saputro - detikInet
Rabu, 31 Agu 2022 21:39 WIB
Ditanya Soal Kesiapan RI Terhadap Web3, Menkominfo: Harus Siaplah
Ditanya Soal Kesiapan RI Terhadap Web3, Menkominfo: Harus Siaplah (Foto: Panji Saputro/detikINET)
Jakarta -

Pada gelaran NXC International Summit tahun ini yang dilaksanakan di Bali 31 Agustus - 2 September 2022, fokus pembahasannya mengarah kepada Web3. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menjawab pertanyaan terkait kesiapan Indonesia terhadap hal itu.

"Harus siap lah. Ini kan Web3 adalah pengembangan dari Web2. Ya harus siap, harus berkembang, ini era dari digital native Indonesia, para milenial dan Gen-Z, untuk menghasilkan lebih banyak lagi inovasi-inovasi. Pemerintah menyiapkan infrastruktur dan regulasi," tegas Johnny di Merusaka Hotel Nusa Dua, di sela-sela acara NXC International Summit 2022, Rabu (31/8/2022).

Kendati demikian, ketika diminta jawaban terkait jumlah penggiat Web3 di Tanah Air, dirinya masih belum ingin memberikan banyak informasi. Namun Johnny memberikan salah satu contohnya yang sudah ada, yakni WIR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu nanti, yang penting sudah ada. Kita sudah punya WIR, sudah IP, sudah di stok market. Saya baru kembali Silicon Valley, saya bertemu Meta di sana. Ya sama kita menjalin kolaborasi, antara global tech company, dengan perusahaan-perusahaan nasional kita, supaya berkembang sama-sama," ucapnya.

Tambahnya, soal insentif paling besar yang diberikan pemerintah, yakni membantu dan melengkapi deployment yang lebih merata di seluruh Indonesia. Tanpa infrastruktur, seperti Nexticorn, ecommerce, edutech, fintech dan lain sebagainya, tidak bisa bertumbuh.

ADVERTISEMENT

"Apakah itu saja? Tidak, pemerintah juga melakukan pelatihan-pelatihan untuk menghasilkan digital talent. Kalau punya infrastruktur, harus juga punya talent," jelasnya.

Menurut pemaparannya, pemerintah sendiri sudah menyiapkan infrastruktur, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Johnny ingin agar hal itu bisa dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku-pelaku industri terlebih khusus yang bergerak di bidang digital di dalam negeri.

"Jangan sampai kita dependensinya tinggi terhadap trend teknologi company global, tetapi kita juga harus punya substitusi di dalam negeri dengan mendorong, agar industri2 di sektor digital di dalam negeri juga tumbuh," tambahnya.

Sebelumnya, ia mengatakan harapannya di acara bertajuk NXC International Summit 2022 ini. Ia ingin agar hasilnya, startup Indonesia ada yang berjodoh dengan investor global.

Acara yang mempertemukan global venture capital dengan para startup tersebut, berlangsung selama tiga hari di Nusa Dua Bali. Total sudah ada 150 investor yang siap meminang. Rudiantara, selaku Ketua Yayasan Nexticorn membeberkan, ada sekitar 3.000 permintaan untuk melakukan pertemuan.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.200 pertemuan telah terkonfirmasi. Kendati demikian, dipastikan angkanya melonjak hingga beberapa hari ke depan selama acara digelar.




(hps/rns)