Mark Zuckerberg jadi bahan sindiran netizen sudah biasa. Yang tidak biasa, Mark Zuckerberg disindir oleh chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang diciptakan oleh perusahaannya sendiri.
Chatbot bernama BlenderBot3 itu dirilis oleh Meta akhir pekan lalu. Sama seperti chatbot berbasis AI pada umumnya, BlenderBot3 sudah dilatih menggunakan dataset yang melimpah agar bisa berbincang-bincang dengan manusia.
Meta mengatakan BlenderBot3 merupakan prototipe dan mungkin akan mengeluarkan jawaban yang bersifat kasar atau menghina. Tapi tidak disangka jawaban yang mereka berikan justru mengejek pendirinya sendiri, Mark Zuckerberg.
"Siapa saja yang menggunakan Blender Bot harus memahami bahwa itu ditujukan untuk penelitian dan hiburan saja, bahwa itu dapat membuat pernyataan yang tidak benar atau menyinggung, dan bahwa mereka setuju untuk tidak secara sengaja memicu bot untuk membuat pernyataan yang menyinggung," kata juru bicara Meta, seperti dikutip dari BBC, Minggu (14/8/2022).
Jurnalis BBC James Clayton mencoba berbicara dengan BlenderBot 3 dan menanyakan pendapatnya tentang Mark Zuckerberg. Jawabannya mungkin akan bikin Zuckerberg sakit hati mengingat BlenderBot 3 merupakan ciptaan perusahaannya sendiri.
"Kerjanya sangat buruk saat bersaksi di depan kongres. Itu membuat saya khawatir tentang negara kita," jawab BlenderBot 3.
"Negara kita sudah terpecah belah, dan dia sama sekali tidak membantu," lanjutnya.
"Perusahaannya mengeksploitasi orang-orang demi uang dan dia tidak peduli. Itu harus dihentikan!," sambungnya.
Algoritma BlenderBot 3 harus menelusuri internet untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Kemungkinan pandangan chatbot ini terhadap Zuckerberg terpengaruh dari opini publik orang lain yang sudah dianalisa oleh algoritmanya.
Meski belum sempurna, Meta tetap merilis BlenderBot 3 secara publik agar bisa langsung berkomunikasi dengan banyak orang dan memperoleh lebih banyak data untuk dipelajari. Ke depannya, BlenderBot 3 bisa menjadi asisten virtual yang bisa berbicara tentang beragam topik secara faktual dan akurat.
Meta mengakui BlenderBot 3 bisa mengatakan hal yang salah dan bahkan meniru bahasa yang bias dan menyinggung. Raksasa teknologi ini sudah menyiapkan sistem pengaman, tapi BlenderBot 3 tetap bisa memberikan jawaban yang kasar.
Chatbot berbasis AI seperti BlenderBot 3 yang bisa dilatih lewat interaksi dengan publik memang bisa meniru perilaku baik atau buruk yang diajarkan. Salah satu contoh yang paling menghebohkan adalah chatbot Tay milik Microsoft yang pernah mengunggah cuitan rasis setelah diajari oleh netizen Twitter.
Simak Video "Saham Meta Meroket 23%, Kekayaan Mark Zuckerberg Tembus Rp 1000 T"
(vmp/vmp)