Dua keluarga dari Kentucky, Amerika Serikat, yang diwakili oleh Social Media Victims Law Center, mendaftarkan gugatan terhadap Meta di pengadilan federal Northern California.
Dalam gugatan tersebut Meta dituding memprioritaskan user engagement ketimbang keamanan penggunanya. Disebutkan juga dalam dua gugatan tersebut kalau Instagram menyebabkan penggunanya mengalami gangguan kesehatan mental.
Jejaring media sosial tersebut dituding menyebabkan anak perempuan mereka mengalami ketergantungan terhadap Instagram, yang kemudian menyebabkan depresi, kecemasan, dan anoreksia, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (27/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam gugatan tersebut yang dipermasalahkan adalah algoritma untuk menunjukkan foto tertentu ke pengguna tertentu. Untuk kasus ini, algoritma itu disalahkan karena dianggap mengajak korban untuk melakukan diet berlebihan karena menampilkan foto model yang sangat langsing, juga menampilkan konten yang terkait olahraga yang ekstrem.
Bahkan, anak dari penggugat ini sampai melakukan percobaan bunuh diri dan beberapa kali dirawat di rumah sakit. Salah satu di antaranya sampai harus dipasangi tabung untuk memasukkan nutrisi ke tubuh karena tidak mau makan.
Dalam gugatan itu disebutkan kalau Meta mengetahui kalau banyak penggunanya yang mengalami ketergantungan, terutama di usia remaja. Penggugat pun menyebut Meta tidak bisa memverifikasi usia penggunanya, karena anak dari kedua penggugat itu bisa mendaftar ke Instagram meski baru berusia 12 tahun -- usia minimal untuk menggunakan Instagram sesuai aturannya adalah 13 tahun --.
Sejauh ini setidaknya ada sembilan gugatan untuk Meta karena dituding berbahaya untuk kesehatan mental anak-anak, termasuk salah satunya yang menuding Meta berkontribusi terhadap niat bunuh diri yang dilakukan oleh anak berusia 11 tahun.
Meta belum memberikan pernyataan resminya atas gugatan ini.
(asj/asj)