Pencarian terhadap anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz (Eril) masih berlangsung dan jadi perhatian media setempat di Kota Bern, Swiss. Kondisi Sungai Aare di kota tersebut juga jadi sorotan.
Hilangnya Eril juga jadi pemberitaan di Swiss. Salah satunya Berner Zeitung, media besar di Kota Bern, Swiss. Ini adalah kota lokasi kejadian tersebut.
Dilihat detikINET, Senin (30/5/2022) Berner Zeitung mengangkat data soal kondisi alam Sungai Aare di hari kejadian hilangnya Eril. Berdasarkan laporan dari Stasiun pengukuran Schoenau, tercatat debit air adalah 200 meter kubik/detik. Suhu tercatat 16 derajat Celcius. Angka itu adalah termasuk aliran sungai yang tergolong deras dan dingin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu adalah kekuatan yang tidak bisa dianggap remeh. Suhu air yang dingin bisa menyebabkan keram otot dan kehilangan panas (tubuh)," kata Presiden Swiss Life Saving Society Kota Bern, Thomas Waelti.
Waelti mengatakan hanya perenang berpengalaman yang mestinya boleh berenang di Sungai Aare. Sungai ini menurut dia kerap berubah-ubah dan tidak bisa diprediksi.
"Bagian Sungai Aare antara Eichholz dan Marzili punya titik keluar. Tapi sungai seperti Aare kerap berubah dan makanya tidak bisa diprediksi," ujarnya.
Selain itu, Berner Zeitung memberitakan kelanjutan upaya polisi dalam mencari Eril. Pencarian diperluas dari Kota Bern sampai PLTA Muehleberg di dekat Danau Wohlen.
Jubir Kepolisian Bern, Magdalena Rast mengatakan drone, perahu, penyelam dan tim susur dikerahkan. Eril diketahui hilang sejak Kamis lalu di antara daerah Eichholz dan Marzili di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss.
(fay/fyk)