Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menekankan arti penting mengatasi kesenjangan digital dengan membangun konektivitas digital atau infrastruktur telekomunikasi. Hal itu diungkapkannya dalam pembukaan Sidang Kedua Digital Economy Working Group (DEWG) G20.
Johnny berharap delegasi negara anggota G20 dapat bertukar perspektif tentang tiga isu prioritas DEWG.
"Tiga isu prioritas DEWG yaitu konektivitas dan pemulihan pasca COVID-19, keterampilan digital dan literasi digital, dan aliran data dengan kepercayaan dan aliran data lintas batas," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (17/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Opening Remarks 2nd DEWG Meeting yang berlangsung hibrida dari Hotel Tentrem, Yogyakarta, ia menegaskan untuk pertemuan kedua agar pembahasan fokus mengenai arti penting inklusivitas, memberdayakan, dan berkelanjutan dalam memperkuat posisi global sebagai upaya pemulihan pandemi COVID-19.
"Sebuah diskusi yang tidak hanya akan membantu kita untuk pulih bersama, tetapi juga pulih lebih kuat," tandasnya.
Johnny menyatakan diskusi pemulihan pascapandemi COVID-19 yang difasilitasi melalui teknologi digital menjadi agenda utama. "Saya percaya kita semua telah menyaksikan peran penting TIK dalam membantu masyarakat mengatasi dampak pandemi COVID-19," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Johnny kembali menekankan tentang kesenjangan digital yang masih nyata pada penduduk dunia. Menurut data International Telecommunication Union (ITU) tahun 2021, ada 2,9 miliar orang yang belum pernah menggunakan internet. Johnny menambahkan sesuai data Bank Dunia, terdapat sekitar 94 juta orang dewasa di Indonesia pada tahun 2019 yang tidak dapat mengakses internet di perangkat seluler.
"Kesenjangan digital masih menjadi tantangan. Dan bahkan lebih sedikit lagi yang memiliki akses ke internet broadband tetap. Masalah konektivitas seperti itu, menuntut kami di Kementerian Komunikasi dan Informatika, untuk bekerja lebih keras dalam menyediakan infrastruktur digital yang stabil dan kuat," jelasnya.
Upaya pemerintah Republik Indonesia untuk penyediaan infrastruktur digital yang stabil dan kuat tersebut dilakukan salah satunya dengan melakukan penggelaran infrastruktur telekomunikasi secara besar-besaran.
"Berupa kabel serat optik di darat dan bawah laut, beberapa satelit high-throughput, dan ribuan penggelaran Base Transceiver Station," jelasnya.
Menurut Johnny, kondisi tersebut menjadi salah satu pertimbangan mengapa Forum DEWG G20 membahas upaya menjembatani kesenjangan digital melalui kolaborasi yang lebih kuat untuk mendorong penyebaran infrastruktur digital secara besar-besaran antara negara G20 dan seluruh dunia.
"Menyadari latar belakang tersebut, akses ke konektivitas digital tetap menjadi tugas penting bagi kita semua. Inilah sebabnya mengapa Kelompok Kerja Ekonomi Digital berupaya mendorong penyebaran infrastruktur digital secara besar-besaran antara negara G20 dan seluruh dunia," jelasnya.
Klik halaman selanjutnya >>>