.webp)
Pada saat pandemi Corona berlangsung, Bill Gates kerap jadi sasaran teori konspirasi. Dari tudingan bahwa dia yang mengawali pandemi Corona sampai bahwa vaksin Corona yang dibiayainya mengandung microchip untuk melacak orang yang disuntik.
Kini, kabar-kabar semacam itu memang mulai mereda semenjak pandemi Corona mulai melandai di berbagai belahan dunia termasuk juga Indonesia. Akan tetapi, sang pendiri Microsoft agaknya masih merasa gelisah terhadap berbagai macam tuduhan yang dialamatkan kepadanya itu.
Dalam konferensi TED yang digelar baru-baru ini di mana dia tampil sebagai salah satu pembicara, Bill Gates menegaskan bahwa dia dan yayasannya hanya ingin menyelamatkan nyawa orang saat membantu pengembangan vaksin Corona, dan tidak ada maksud macam-macam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yayasan kami, Gates Foundation, sangat terlibat dalam pengembangan vaksin, penemuan vaksin baru, pendanaan vaksin, dan kami sangat bangga bahwa melalu usaha bersama, telah menyelamatkan puluhan juta nyawa," kata Bill Gates seperti dikutip detikINET dari Newsweek, Jumat (29/4/2022).
Ia menyayangkan jika ada orang sampai menolak vaksin dan percaya pada teori konspirasi terhadapnya. Misalnya dengan menanam microchip untuk melacak seseorang, menurutnya hal itu menggelikan.
"Jadi, ironis bahwa ada orang yang menolak vaksin dan berkata kami menggunakan vaksin untuk membunuh orang atau untuk menghasilkan uang atau kami yang memulai pandemi ini," tambahnya.
"Bahkan ada hal-hal aneh seperti aku entah bagaimana ingin melacak lokasi para individu karena aku sangat ingin tahu di mana setiap orang berada. Aku tidak yakin apa yang akan aku lakukan dengan informasi itu," sebut Bill Gates dengan nada bercanda.
(fyk/fay)
