Keterlibatan perempuan di dunia teknologi, mampu meningkatkan perspektif yang lebih beragam sehingga dapat mendorong terciptanya lebih banyak inovasi.
Berdasarkan penelitian Boston Consulting Group (BCG) berjudul "Boosting Women in Technology in Southeast Asia" pada 2020, disebutkan bahwa keragaman gender dapat membuat perusahaan lebih inovatif dan cakap serta meningkatkan kinerja keuangan mereka.
Perusahaan dengan lebih dari 20% anggota tim manajemen perempuan memiliki pendapatan inovasi sekitar 10% lebih tinggi daripada perusahaan dengan kepemimpinan yang didominasi pria.
Masih dalam rangka bulannya memperingati Hari Kartini 21 April, lima perempuan muda berikut ini berbagi cerita tentang keputusan berani mereka dalam mengambil kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan merealisasikan ketertarikan mereka di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM), yang membawa mereka meniti karir sebagai engineer di salah satu perusahaan teknologi Indonesia, Traveloka.
![]() |
1. Veronica Dian Sari, Data Engineer
Sebagai lulusan Program Studi Teknik Komputer Universitas Multimedia Nusantara pada 2019, Veronica Dian Sari sudah memiliki ketertarikan terhadap engineering sejak duduk di bangku SMP.
Terinspirasi oleh ayahnya yang merupakan machine and electrical engineer, minat tersebut konsisten berlanjut hingga ia memutuskan untuk mengambil jurusan network engineering di SMK dan computer engineering di bangku kuliah.
Bergabung di Traveloka sejak tahun 2021 sebagai data engineer, Veronica fokus di tim Central Data Engineer (CDE) dengan tugas utama membuat platform data yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan operasionalnya.
Sebagai data engineer, Veronica bertugas untuk mengatur dan mengelola infrastruktur data yang terdapat di Traveloka, memastikan aplikasi ini memiliki sistem keamanan yang tinggi untuk menyimpan data-data penting serta menjaga privasi data.
Bekerja di bidang dengan jumlah rasio laki-laki yang lebih banyak, Veronica merupakan satu-satunya perempuan dari 9 orang anggota tim CDE Traveloka. Namun, hal ini bukan suatu halangan bagi Veronica untuk memberikan kontribusi terbaik.
Veronica merasakan bagaimana Traveloka mendorong inklusivitas. Ia mampu melaksanakan tugas di tim CDE dengan lancar tanpa hambatan bersama dengan anggota tim yang lain.
"Timku sangat suportif dan aku merasakan peluang yang setara di Traveloka, seperti misalnya kesempatan pengembangan diri melalui Traveloka Academy yang topik-topiknya sangat signifikan dalam membantu pekerjaan," ujarnya.
Veronica percaya keterlibatan perempuan yang lebih banyak akan memberikan point of view yang lebih luas, terutama terkait dengan layanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen perempuan.
Untuk mendukung lebih banyak perempuan dari generasi muda untuk tidak takut berkecimpung di dunia teknologi, Veronica juga aktif terlibat sebagai relawan di program holiday club NGO Generation Girl yang mendorong pemberdayaan dan partisipasi perempuan di bidang STEM.
Melalui aktivitas semacam ini, Veronica berharap dapat berkontribusi untuk mendorong lebih banyak perempuan muda terjun ke dunia TIK dan membuka cakrawala bahwa terdapat peluang yang besar bagi perempuan untuk berkarir di sektor teknologi yang terus mengalami perkembangan, tanpa rasa takut akan stigma gender.
Selanjutnya: Female Engineer Data Analyst