Startup Ini Tawarkan Kehidupan Abadi di Metaverse
Hide Ads

Startup Ini Tawarkan Kehidupan Abadi di Metaverse

Virgina Maulita Putri - detikInet
Sabtu, 16 Apr 2022 07:40 WIB
Membeli Tanah Virtual di Metaverse
Startup Ini Tawarkan Kehidupan Abadi di Metaverse Foto: Mindra Purnomo/detikcom
Jakarta -

Perusahaan teknologi ramai-ramai memanfaatkan metaverse untuk berbagai kegunaan.Termasuk menjadikan metaverse sebagai tempat bagi manusia untuk hidup selamanya.

Itulah yang sedang dikembangkan oleh Somnium Space, sebuah perusahaan virtual reality asal Ceko. CEO Somnium Space Artur Sychov mengatakan setelah kehilangan ayahnya karena kanker beberapa tahun yang lalu, ia mulai mencari cara untuk mempertahankan kepribadian seseorang bahkan setelah meninggal dunia.

Hasilnya adalah mode 'Live Forever' yang akan ditawarkan oleh Somnium Space. Mode ini memungkinkan pengguna untuk hidup kembali sebagai avatar digital, lengkap dengan tampilan fisik, suara, dan kepribadian aslinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mewujudkan mimpi ambisius tersebut, Somnium Space akan meminta izin pengguna untuk mengumpulkan data pribadi mereka dalam jumlah besar, termasuk percakapan, gerakan, dan ekspresi wajah mereka.

"Jika saya meninggal dan telah mengumpulkan data ini ... anak-anak saya, mereka bisa datang dan mereka bisa bercakap-cakap dengan avatar saya, dengan gerakan saya, dengan suara saya," kata Sychov, seperti dikutip dari Cnet, Sabtu (16/4/2022).

ADVERTISEMENT

"Kalian akan bertemu seseorang. Dan kalian akan, mungkin dalam 10 menit pertama saat berbicara dengan orang tersebut, kalian tidak akan menyadari bahwa itu sebenarnya AI. Itu targetnya," imbuhnya.

Somnium Space sendiri saat ini sudah memiliki layanan yang memungkinkan pengguna untuk membeli aset tanah digital dan kemudian membeli, membangun, atau mengimpor rumah, harta benda, dan NFT lainnya. Layanan mereka dibangun di atas blockchain ethereum dan dapat diakses melalui headset VR seperti Vive dan Oculus.

Tapi menurut Sychov metaverse memiliki potensi yang jauh lebih besar ketimbang sekedar jual beli aset digital. "Mereka pikir itu tentang menjual NFT dan brand menjual barangnya, tapi ini (metaverse) bukan tentang itu," kata Sychov.

Somnium Space akan mulai memindai pengguna yang tertarik pada tahun ini dan meluncurkan avatar 'Live Forever' generasi pertama tahun depan. Pengguna akan dipindai menggunakan teknologi virtual reality yang bisa merekam bagaimana jari, mulut, mata, dan tubuh mereka bergerak.

Untuk memulai, Somnium Space akan merekam suara dan gerakan pengguna. Setelahnya, mereka akan mengumpulkan data dalam jumlah masif, bahkan bisa mencapai 100-300 kali lebih besar daripada data yang dikumpulkan saat menggunakan ponsel.

Seiring dengan kecerdasan buatan yang makin canggih, kemiripan avatar digital pengguna di metaverse akan terus meningkat bahkan setelah mereka meninggal dunia. Pengguna tetap diberikan pilihan untuk menghentikan perekaman data atau meminta Somnium Space untuk menghapus semua data mereka.

Meski jumlah data yang dikumpulkan sangat besar, Sychov mengatakan pengguna tidak perlu khawatir akan dimata-matai oleh Somnium Space. Alasannya, Somnium Space tidak menjual data pengguna ke pengiklan, berbeda dengan bisnis Facebook atau Apple.

"Kami tidak ingin mengetahui nama kalian. Kami tidak peduli kalian siapa," kata Sychov.




(vmp/vmp)