Puluhan Ribu Pegawai Teknologi Hengkang dari Rusia
Hide Ads

Puluhan Ribu Pegawai Teknologi Hengkang dari Rusia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 05 Apr 2022 04:01 WIB
Human hand on keyboard,isolated, selective focus, shallow depth of field, concept of work & technology.
Ilustrasi karyawan teknologi. Foto: Thinkstock
Moskow -

Para pekerja di sektor teknologi Rusia dilaporkan banyak yang hengkang dari negara itu. Mereka mencari penghidupan yang lebih aman dan layak dari keahlian profesionalnya.

Seperti dikutip detikINET dari Associated Press, Selasa (5//4/2022) diestimasi sekitar 70 ribu spesialis komputer, yang cemas karena iklim bisnis dan politik yang tak ramah, telah keluar dari Rusia sejak invasi ke Ukraina 5 minggu silam. Diperkirakan akan banyak lagi yang mengambil langkah serupa.

"Gelombang pertama, antara 50 sampai 70 ribu orang, sudah pergi," kata Sergei Plugotarenko, kepala Russian Association of Electronic Communications.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, tentunya eksodus para pakar teknologi itu menjadi kerugian bagi pihak Rusia. Sedangkan beberapa negara menangkapnya sebagai peluang, di mana para pegawai itu mungkin dapat berkontribusi besar.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyadari fenomena itu, hingga menyetujui aturan baru untuk menghapus pajak pendapatan antara tahun ini sampai 2024 bagi individu yang bekerja di perusahaan teknologi informasi.

ADVERTISEMENT

Sebagian dari mereka yang eksodus mengaku tidak terburu-buru kembali ke rumah. Banyak dari mereka pindah ke Polandia, Latvia, sampai Lithuania.

Beberapa menuju ke Armenia, Georgia dan negara-negara bekas Uni Soviet di mana mereka tak memerlukan visa. Anastasia, analis sistem komputer, pindah ke Kyrgyzstan di mana suaminya punya keluarga di sana.

"Ketika kami mendengar tentang perang, kami berpikir mungkin ini saatnya kami pergi. Pada 25 Februari, kami sudah membeli tiket dan meninggalkan Rusia," kata dia.

"Semakin banyak talenta yang diambil oleh Eropa dan Amerika Serikat dari Rusia, makin banyak keuntungan dari inovasi teknologi yang mungkin baru muncul di luar negeri," kata Sinushin, Managing Partner di Untitled Ventures.




(fyk/fay)