Sudah banyak pengguna Google Maps mengeluhkan review palsu atau titik alamat yang digeser orang tidak bertanggung jawab. Google Maps pun melakukan bersih-bersih.
Di masa mendatang moderasi konten tak sesuai di dunia maya akan bergantung pada machine learning atau pembelajaran mesin menggunakan kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan komputer untuk belajar tentang lingkungan mereka dengan menjelajahi pola dalam data.
Layanan Google Maps akan menggunakan teknologi seperti itu, di tangan Google machine learning akan mendapatkan latihan dengan mengawasi perilaku kasar di Google Maps.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir dari Android Police, JUmat (1/4/2022) Google mengungkapkan cara mereka untuk menjaga informasi di Google Maps tetap dapat diandalkan dan dipercaya.
Google juga mengatakan bahwa mereka menggunakan pembelajaran mesin dan operator manusia untuk memblokir lebih dari 100 juta upaya pengeditan palsu pada profil di Google Business.
Mesin pembelajaran ini juga membantu Google menghapus lebih dari 7 juta profil palsu, di mana 630 ribu penghapusan ini berdasarkan laporan dari pengguna.
Selain itu, Google juga menghentikan 12 juta upaya penyamaran perusahaan dan menutup 8 juta upaya penipuan yang mengklaim sebagai profil perusahaan. Google pun menutup 1 juta akun karena telah melanggar kebijakan terkait.
Laporan mengenai keandalan Maps ini juga mencakup langkah-langkah yang diambil Google saat bisnis mulai dibuka kembali pada 2021 dan orang-orang berupaya menjatuhkan pengguna lain dengan ulasan palsu.
Lebih dari 95 juta ulasan yang melanggar kebijakan Google dihapus dan 60 ribu di antaranya terkait dengan masalah seputar COVID-19.
Tak hanya itu, mesin pembelajaran ini juga membantu tim Google Maps menghapus hampir 200 juta foto dan video berkualitas buruk atau melanggar kebijakan.
Layanan Google Maps saat ini bisa menjadi magnet untuk perilaku yang kurang pantas. Langkah Google ini pun dapat memberikan informasi valid bagi mereka yang kerap menggunakan Google untuk mencari informasi.
(jsn/fay)