Pakai Mesin Ukraina, Drone Baru Turki Bisa Dibabat Rusia
Hide Ads

Pakai Mesin Ukraina, Drone Baru Turki Bisa Dibabat Rusia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 31 Mar 2022 16:35 WIB
Drone baru Turki
Drone baru Turki. Foto: Twitter
Jakarta -

Drone Bayraktar TB2 buatan perusahaan Turki, Baykar, telah membantu Ukraina dalam melawan invasi Rusia. Kini, generasi baru drone tempur Turki telah dipamerkan dan ternyata ada yang memakai mesin dari Ukraina.

Baykar telah memamerkan drone tempur baru itu, yang diberi kode nama Kizilelma, bahasa lain dari apel merah. Drone ini memakai daya jet dan dirancang bisa lepas landas serta mendarat di kapal amfibi Turki, TGC Anadolu.

Bulan November kemarin, Baykar menandatangani kontrak dengan Ivchenko Progress, perusahaan asal Ukraina untuk menyediakan mesin di drone tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan kontrak baru ini, kami akan memakai mesin tersebut, yang diproduksi oleh Ivchenko Progress dan Motor Sich. Saya harap deal ini akan melanjutkan kerja sama strategis di antara kedua negara," kata CEO Baykar, Haluk Bayraktar yang dikutip detikINET dari Eurasia, Kamis (31/3/2022).

Drone yang dirancang lebih lincah ini, dipasok dengan mesin bernama AI-322F Turbofan. Ia dapat terbang sangat tinggi dengan membawa berat maksimal 5.500 kilogram. Durasi terbangnya sekitar 5 jam dengan top speed 800 km per jam.

ADVERTISEMENT

Nah, dipakainya mesin asal Ukraina ini bisa berdampak buruk karena Rusia bisa jadi ingin membatasi penjualan maupun teknologinya. Maka ada kemungkinan drone tersebut jadi kurang laku.

"Rusia melihat khususnya drone Bayraktar sebagai senjata yang sangat kompetitif, tidak hanya di areanya namun juga di pasar perangkat udara global. Rusia cemas Bayraktar dipakai di area bekas Uni Soviet, Asia Tengah dan sekarang Ukraina," kata Samuel Bennet, analis dari Naval Analyses.

"Maka dengan demikian, jika Rusia ingin memakai seluruh kekuatannya dalam negosiasi, mungkin saja mereka ingin membatasi kerja sama militer antara Ukraina dan Turki dan meminimalisir keuntungan Turki di teknologi drone ini," tambah dia.




(fyk/fay)