Rusia resmi memblokir Instagram sejak Senin (14/3) lalu. Belum sampai seminggu sejak diblokir, developer asal Rusia sudah bersiap untuk meluncurkan kloningannya.
Entrepreneur Rusia Alexander Zobov dan Kirill Filimonov menyebut layanan Instagram kloningannya dengan nama Rossgram. Aplikasi ini akan diluncurkan di Android dan iOS pada 28 Maret 2022 mendatang.
Dalam postingannya di VKontakte, Zobov langsung mengakui bahwa Rossgram diciptakan sebagai kloningan dari Instagram. Ikon yang mereka gunakan bahkan skema warna yang mirip seperti logo Instagram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Partner saya Kirill Filimonov dan grup pengembang kami sudah siap untuk perkembangan ini dan memutuskan tidak akan melewatkan kesempatan untuk menciptakan analog Rusia dari jejaring sosial populer yang dicintai oleh rekan-rekan kami," Zobov, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (17/3/2022).
![]() |
Menurut deskripsi di situs resmi Rossgram yang diterjemahkan, layanan ini akan memiliki fitur yang sama seperti versi aslinya, termasuk beberapa fitur monetisasi baru. Menurut halaman Telegram mereka, Rossgram juga sedang mengembangkan cara untuk memindahkan data dari Instagram.
Sejak melancarkan invasi ke Ukraina, Rusia memang mengedepankan teknologi buatan dalam negeri. Salah satunya ponsel AYYA T1 yang diproduksi oleh Rostec, yang dipromosikan sebagai pengganti iPhone sejak Apple menghentikan penjualannya di Rusia.
Pada November lalu, Gazprom Media, yang merupakan cabang dari perusahaan minyak milik Rusia, meluncurkan aplikasi video pendek Yappy sebagai pesaing TikTok.
Regulator komunikasi Rusia Roscomnadzor memblokir Instagram sejak Senin lalu setelah Meta mengizinkan pengguna media sosial di Ukraina untuk melontarkan ujaran kekerasan, termasuk seruan untuk membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Meta kemudian mencoba memutar balik kebijakannya dan mengatakan bahwa seruan kematian terhadap pemimpin negara tetap dilarang.
Rusia, yang sebelumnya telah memblokir Facebook dan Twitter, telah membuka investigasi pidana terhadap Meta dan meminta pengadilan untuk menggolongkan Meta sebagai 'organisasi ekstremis'.
(vmp/vmp)