Akal Bulus Penyelundup, 160 Prosesor Intel dan 16 HP Dililit ke Badan

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Rabu, 16 Mar 2022 13:49 WIB
Ilustrasi prosesor Intel. Foto: Dok. Intel
Jakarta -

Setelah sebelumnya ada penyelundupan ribuan GPU XFX yang digagalkan, kini bea cukai China kembali menggagalkan usaha penyelundupan komponen PC lain.

Dilansir Techspot, Rabu (16/3/2022), seorang pria bernama Zeng memasuki China lewat Pelabuhan Gongbei. Saat melewati bagian Bea Cukai, Zeng memilih jalur 'Nothing to Declare', yang seharusnya hanya dilewati jika seseorang tak membawa barang yang perlu dilaporkan di Bea Cukai.

Namun kemudian petugas menyetop Zeng karena cara berjalannya yang tak lazim, dan kemudian memeriksanya. Ternyata Zeng membawa 160 prosesor dan 16 ponsel layar lipat yang ditempelkan di berbagai bagian badannya, seperti betis, pinggang, dan perutnya. Jelas saja postur dan cara berjalannya menjadi aneh dan malah menarik perhatian petugas.

Prosesor yang ia selundupkan ini bermacam, namun semuanya adalah buatan Intel. Yaitu Intel generasi ke-11 Rocket Lake dan generasi ke-12 Alder Lake. Dari gambar yang dipamerkan oleh Bea Cukai China, terlihat sebuah prosesor Core i5-12600KF.

Selain prosesor, Zeng juga membawa 16 ponsel layar lipat yang juga ditempelkan di tubuhnya. Tak disebutkan secara detil model ponsel yang dimaksud, namun dari gambar yang dipamerkan tampaknya ponsel itu adalah Samsung Galaxy Z Flip 3.

Ini bukan pertama kali kasus penyelundupan komponen PC yang terungkap. Pada Juni 2021, petugas bea cukai Hong Kong menangkap seorang sopir dan penumpang dari sebuah mobil yang mencurigakan.

Ternyata di badan mereka juga ditempelkan prosesor Intel yang jumlahnya mencapai 256 unit. Prosesor itu antara lain adalah Intel Core i7-10700 dan Core i9-10900K, yang nilai totalnya mencapai USD 123 ribu.

Lalu contoh terdekat sebelumnya adalah penyelundupan pengiriman GPU buatan XFX yang nilainya disebut mencapai USD 3,15 juta. GPU itu disita di perbatasan Hong Kong dan Shenzhen.





Simak Video "Video idEA ke Pemerintah: Tolong Perhatikan, E-Commerce Masih Penuh Tekanan"

(asj/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork