Ukraina Minta PlayStation dan Xbox Blokir Pemain Rusia
Hide Ads

Ukraina Minta PlayStation dan Xbox Blokir Pemain Rusia

Panji Saputro - detikInet
Jumat, 04 Mar 2022 06:21 WIB
LOS ANGELES, CA - JUNE 16:  Game enthusiasts and industry personnel walk between the Microsoft XBox and the Sony PlayStation exhibits at the Annual Gaming Industry Conference E3 at  the Los Angeles Convention Center on June 16, 2015 in Los Angeles, California. The Los Angeles Convention Center will be hosting the annual Electronic Entertainment Expo (E3) which focuses on gaming systems and interactive entertainment, featuring introductions to new products and technologies.  (Photo by Christian Petersen/Getty Images)
Ukraina Minta PlayStation dan Xbox Blokir Pemain Rusia (Foto: Christian Petersen/Getty Images)
Jakarta -

Mykhailo Fedorov, wakil perdana menteri Ukraina, meminta kepada raksasa game, seperti PlayStation dan Xbox, untuk melarang gamer Rusia. Ia mendesak keduanya, untuk sementara waktu menarik diri dari negara tersebut.

Surat terbuka ini, dilayangkan Fedorov melalui media sosial pribadinya sembari menyebut dua akun @Xbox dan @PlayStation. Dirinya menyarankan tindakan itu, agar memotivasi warga Rusia untuk secara proaktif menghentikan agresi militer yang memalukan.

"Kalian pasti menyadari, apa yang sekarang sedang terjadi di Ukraina. Rusia menyatakan perang, bukan hanya untuk Ukraina, tetapi kepada seluruh dunia. Jika kalian mendukung nilai-nilai kemanusiaan, sebaiknya kalian meninggalkan pasar Rusia," cuit Federov, dikutip detikINET dari Twitter, Jumat (4/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam surat terbuka yang dilampirkan Federov pada postingannya, sebenarnya merujuk kepada semua developer game dan platform esports. Ia meminta untuk memblokir sementara, semua akun Rusia dan Belarusia, juga menghentikan partisipasi tim dan gamer negara itu di semua kompetisi esports internasioanl.

"Termasuk menunda acara yang akan diadakan di wilayah tersebut. Kami yakin bahwa tindakan seperti itu, bisa menghentikan agresi militer yang memalukan ini," tulis Federov.

ADVERTISEMENT

Hanya saja, belum diketahui pasti apakah Microsoft dan Sony akan melakukannya. Hal ini mengingat, Rusia bukan pasar terbesar untuk kedua raksasa game ini.

Sementara itu dari industri game, gerakan kemanusiaan sendiri, sudah dilakukan terlebih dahulu oleh para pengembang. Mereka berbondong-bondong, bersatu dan mengumpulkan donasi untuk Ukraina.

Mereka menyerahkan hasil keuntungan yang diperoleh dari beberapa game yang dijual, untuk disumbangkan ke badan amal Ukraina. Seperti yang dilakukan CD Projekt Group, Bungie, Huuuge Games, Thunderful Games dan masih banyak lagi.

Untuk Digital Ectremes sendiri telah menggelontorkan dana cukup besar. Developer yang berbasis di Ontario ini, mendonasikan sejumlah uang hingga USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,4 miliar.

*Anda kini bisa cek harga dan perbandingan smartphone terbaru di detikINET. Silakan klik DI SINI.




(hps/fay)