Pria Inggris Jadi 'Tinder Swindler', Tipu Korban sampai Rp 275 Miliar!
Hide Ads

Pria Inggris Jadi 'Tinder Swindler', Tipu Korban sampai Rp 275 Miliar!

Aisyah Kamaliah - detikInet
Minggu, 13 Feb 2022 13:25 WIB
Pria Inggris Jadi Tinder Swindler, Tipu Korban sampai Rp 275 M!
Pria Inggris Jadi 'Tinder Swindler', Tipu Korban sampai Rp 275 M! Foto: Hampshire Police
Jakarta -

Menaruh kepercayaan pada seseorang tidak bisa asal-asalan. Tetap harus mengedepankan kehati-hatian, apalagi baru kenal di media sosial (medsos). Sebab, bukan hati yang bisa patah, tetapi juga kerugian material.

Belajar dari kasus Simon Leviev sang 'Tinder Swindler' yang sampai heboh menjadi film dokumenter Netflix, ada banyak kesaksian wanita yang jadi korban karena terhipnotis Simon Leviev yang tukang pamer harta.

Dan ternyata, Simon Leviev bukanlah satu-satunya orang yang menyalahgunakan aplikasi kencan ini menjadi ladang aksi penipuannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Richard Dexter disebut dengan 'Tinder Swindler-nya Inggris'. Ia berhasil menipu ÂŖ 141.500 yang bila dirupiahkan menjadi Rp 275 miliar lebih. Berbeda dengan Simon Leviev, Richard Dexter telah menjalani hukuman penjara selama 4,5 tahun.

Dexter, dari Highland Terrace, di Southsea, Portsmouth, mengaku menikmati kehidupan jet pribadi dan mobil mahal untuk meyakinkan seorang wanita, Amrita Sebastian, sehingga mau berinvestasi dalam perusahaan yang katanya bergerak di bidang teknologi bio farmasi.

Ayah dua anak berusia 38 tahun itu juga mengaku telah membeli balon udara hanya karena dia mampu untuk membuatnya terkesan. Ia pertama kali melakukan kontak dengan Sebastian pada tahun 2015 di Tinder. Dexter mengaku dia terlibat dalam studio Hollywood dan kerap menyinggung kekayaannya.

Dexter lantas terus meminta Sebastian untuk uang lebih banyak dengan alasan untuk menutupi biaya administrasi dan hukum, termasuk ketika Dexter mengaku 'sakit parah' dan harus di rumah sakit. Totalnya, Sebastian menggelontorkan uang sebanyak ÂŖ 141.500.

Dexter dikatakan telah menghabiskan uang itu untuk biaya hidup, melunasi hutang kepada teman dan keluarga, serta melakukan pembayaran ke perusahaan mobil klasik.

Kontras dengan cerita yang ada, John Lucas, pembela, menggambarkan Dexter sebagai 'pria yang cerdas, pria yang menawan'.

"Dia menyesal atas apa yang telah dia lakukan. Dia adalah pria muda terdidik yang telah membuat kesalahan besar dalam penilaian," bela Lucas. Senada dengan Lucas, Dexter juga mengatakan hal yang kurang lebih sama.

"Saya sangat, sangat menyesal sampai-sampai saya memikirkannya setiap hari, dari saat saya bangun hingga saat saya pergi tidur. Saya tidak bisa membenarkan diri saya atau apa yang saya lakukan," kata Dexter kepada pengadilan.

Dexter menambahkan bahwa dia memiliki ÂŖ 200 ribu dalam tiga cryptocurrency untuk membayar kembali korbannya. Hasil sidang tindak kejahatan ditetapkan oleh pengadilan akan diadakan pada 7 April.




(ask/agt)