Berakhir sudah usaha terakhir petenis Novak Djokovic untuk tetap di Australia. Bandingnya ditolak, membuat visanya dicabut, sehingga kena deportasi. Hal ini memicu pro dan kontra netizen di linimasa.
Pengadilan Federal Australia sudah memperkuat keputusan pemerintah untuk membatalkan visa petenis asal Serbia itu di tengah polemik mengenai status vaksinasi COVID 19 Djokovic.
"Pemerintah sebelumnya berpendapat bahwa petenis 34 tahun itu menjadi ancaman buat kesehatan publik," tulis BBC.
Keputusan ini menimbulkan pro kontra yang kelihatan di Twitter. Banyak tokoh sampai netizen biasa yang ikut bersuara.
Presenter kenamaan Inggris, Piers Morgan, mendukung penuh keputusan Australia. "Curang soal aturan COVID-19, pembohong soal imigrasi dan ikon anti vaksin Novak Djokovic kalah dan akan diusir dari Australia tanpa bisa berkompetisi. Good," tulisnya di Twitter.
Yang lain merasa tindakan Australia berlebihan. "Saya merasa Australia meremehkan insiden Novak Djokovic ini akan membuat negara itu dianggap anti kebebasan dan tempat yang tidak seharusnya Anda datangi," tulis Ben Doemenech, penulis asal Amerika Serikat.
Wartawan Avi Yemini mendukung Novak Djokovic. "Novak punya lebih banyak integritas, keyakinan dan keberanian dibandingkan setiap politisi Australia. Dia adalah juara di dalam dan luar lapangan," demikian kicaunya.
Tapi banyak yang mendukung keputusan Australia. "Apakah Anda kasihan pada Novak tidak bisa bertanding di Australia Open? Tidak sama sekali," tulis seorang netizen.
"Novak Djokovic sekarang adalah pahlawan bagi sayap kanan dengan mencoba memasuki suatu negara dengan berbohong di aplikasi visanya tentang status vaksinasinya," tulis yang lain.
"Seperti halnya aturan lain yang dilakukan oleh pemerintah, deportasi Novak Djokovic dari Australia tentu saja akan menyelamatkan ribuan nyawa," tulis @mtracey.
Sky Sports menyebut, Novak Djokovic kini bukan cuma dideportasi dari Australia tapi juga berpotensi menghadapi larangan berkunjung ke Negeri Kanguru selama tiga tahun ke depan.
Simak Video "Djokovic Raih Emas Olimpiade 2024: Ini Kesuksesan Terbesar Karier Saya"
(fyk/fay)