Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bukalapak.com, Tbk, Rachmat Kaimuddin menyampaikan lebih dari satu dekade Bukalapak hadir di Indonesia dan berkomitmen untuk terus mendukung UMKM naik kelas dengan menciptakan akses terhadap ekonomi yang adil melalui ekosistem digital, baik di online maupun offline.
"Kolaborasi Grab, Emtek dan Bukalapak melalui program #KotaMasaDepan merupakan sebuah contoh nyata dari bergabungnya ekosistem untuk meningkatkan UMKM di Indonesia. Kami harap program ini dapat menjadi langkah yang baik dalam mengakselerasi digitalisasi UMKM di Kota Solo, dan juga kota-kota lainnya di Indonesia," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, salah satu peserta program Akselerator Kota Masa Depan yang telah merasakan manfaat dari program ini adalah Fahmi Rachmanda Putra, pemilik Rachmajaya Woodcraft. Ia mengungkapkan banyak pengalaman yang didapatkan dalam mengembangkan usaha di program akselerator Kota Masa Depan.
Adapun pengalaman yang didapatkan mulai dari pelatihan hingga pendampingan yang diberikan agar para pelaku usaha dapat lebih memaksimalkan teknologi. Seperti dirinya yang kini dapat melakukan pembukuan finansial melalui komputer tanpa harus menggunakan buku secara manual.
![]() |
"Selain itu, hal ini juga dapat membantu kami UMKM lokal agar dapat berinovasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen yang tidak hanya di kota Solo saja melainkan hingga pelosok Indonesia. Saya ucapkan terima kasih dan semoga program seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin, agar semakin banyak UMKM di Solo yang go digital," ujarnya.
Saat ini juga lebih dari 10 ribu UMKM telah bergabung di ekosistem Grab, termasuk didalamnya pemilik usaha kuliner Mixology Coffee Aditya Liliyan. Dirinya mengatakan program akselerator Kota Masa Depan telah membantu para pelaku usaha kuliner serta pedagang kecil dalam meningkatkan kualitas usaha, sehingga tetap bisa mempertahankan usaha meski di tengah pandemi.
"Kami diberikan rangkaian pelatihan, sesi webinar dan pendampingan sehingga dapat menjangkau konsumen yang berada di luar kota Solo. Usaha kami kini semakin berkembang serta mengalami peningkatan pendapatan hingga hampir 100 persen. Semoga program ini dapat merangkul lebih banyak lagi para pelaku UMKM untuk bergabung dan merasakan dampak positif dari pemanfaatan teknologi," ungkap Aditya.
Kota Masa Depan merupakan sebuah program akselerator ekstensif yang menargetkan 10.000 UMKM, diselenggarakan secara bertahap hingga kuartal kedua 2022 di Kupang, Solo, Gowa, Malang, Pekanbaru, dengan berfokus pada tiga prioritas.