Seorang gamer yang memainkan Forza Horizon 5, harus mengalami kejadian yang tidak mengenakkan. Ia dilarang bermain hingga 8.000 tahun lamanya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Ini dikarenakan, dirinya telah merancang sebuah mobil, di mana tujuannya sebagai lelucon, tetapi ternyata tidak dianggap seperti itu oleh Turn 10 Studios. Ia membuat sebuah skin untuk kendaraan di dalam game, dengan mengkombinasikan antara KFC dan Kim Jong-Un.

Livery berwarna latar merah tersebut menampilkan logo KFC, lalu disandingkan dengan Pemimpin Korea Utara. Di mana seharusnya posisi tersebut, diisi oleh tokoh bernama Harland David Sanders atau biasa dikenal Kolonel Sanders, pendiri restoran cepat saji yang berpusat di Louisville, Kentucky.

Selain itu, desainnya juga menyematkan tagar #SendNuke, logo NB namun bukan kepanjangan New Balance, tetapi Nuke Balance. Juga termasuk gambar Nike yang diparodikan menjadi Nuke.

Berita ini mulai menyebar di forum Reddit oleh akun bernama AllThingsRacing, yang mengungkapkan bahwa banned ini pertama kali dialami oleh temannya. Dari keterangan yang diberikan, gamer tersebut baru dapat kembali memainkannya pada tanggal 12 Desember 9999.

Tindakan yang diambil oleh Turn 10 Studios mendapatkan reaksi dari beberapa pemain lainnya. Salah satunya seperti yang disampaikan oleh akun Twitter Dinidu de Alwis.

"Pemain Forza Horizon 5 dilarang selama 8000 tahun. Sebuah kejahatan? Membuat livery parodi KFC bersama Pemimpin Tertinggi. Sementara itu, banyak penipu dan pengeksploitasi kesalahan terus mengumpulkan XP dan uang tanpa adanya tindakan perbaikan," tulis Alwis.

Kemudian setelah larangan yang dilayangkan, para pemain Forza telah bersumpah untuk tetap menggunakan hasil karya kontroversial itu, pada mobil mereka selamanya. Juga mengeluh mengenai pengembang game yang terlalu sensitif.

Forza Horizon 5 sendiri merupakan game racing petualangan, yang membawa latar tempat di Meksiko. Game ini bisa dinikmati oleh gamer di seluruh dunia, melalui Xbox Series X, Xbox Series S, Xbox One dan PC melalui Steam atau Microsoft.