.webp)
Kejahatan seksual tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa saja, tetapi juga mengarah kepada sang buah hati tercinta. Ditambah, kasus tersebut di internet terhadap anak-anak, telah berkembang pesat. Mengapa demikian?
Salah satunya datang dari aktivitas yang sudah sangat digemari, yaitu game online. Kegiatan ini memberikan akses termudah bagi predator, untuk mendekati insan di bawah umur.
Buktinya sudah terjadi di beberapa judul terkenal, seperti Fortnite, Roblox dan Among Us. Pertanyaan besarnya, bagaimana cara aman agar dapat menghindari kebiadaban pelaku kejahatan seksual?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dikutip detikINET dari The Sun, Rabu (1/12/2021), mereka memberikan tips agar tetap aman saat bermain game online di Among Us. Setidaknya, ini juga bisa menjadi acuan bagi game online lainnya.
Pertama-tama, tunjukkan kepada anak, bahwa setiap game memiliki fitur-fitur unggulan. Seperti pada Among Us, terdapat kustomisasi ruangan, di mana ia bisa membuat room permainan sendiri.
Kemudian bisa menikmatinya bersama dengan orang-orang yang dikenal, seperti teman, saudara dan keluarga. Lalu bisa menyisipkan kode akses, agar hanya gamer yang memilikinya dapat ikut masuk ke lobby dan bermain bersama.
Lalu ingatkan kepada anak, jangan pernah membagikan kode akses tersebut, kepada siapa pun yang tidak mereka kenal. Termasuk menyebarkannya di kolom percakapan atau forum online lain.
Para orang tua juga harus menegaskan kepada si buah hati, ketika sudah menerima sebuah pesan tidak senonoh, untuk segera meninggalkan permainan. Sampaikan kepada anak, bahwa mereka bisa membahas bersama terkait hal tersebut.
Kemudian pastikan, agar mengaktifkan fitur Sensor Obrolan pada game Among Us. Untuk permainan online lain, mungkin memiliki pengaturan atau keunggulannya masing-masing dalam menyikapi ini. Jadi pastikan juga, untuk mempelajari setiap game online yang dimainkan.
Tips aman bermain Among Us ini diberikan, ketika mereka mengungkapkan sudah ada beberapa kasus terkait kejahatan seksual di dalam permainan. Seperti yang dialami oleh Julie Gowers, seorang Ibu asal Inggris, putrinya berusia 14 tahun mendapati teman online yang mengerikan.
Setelah obrolan secara normal terjadi selama beberapa menit, orang tersebut kemudian mengirimkan tautan ke sebuah video senonoh. Menunjukkan pelecehan seksual terhadap anak.
Julie mengatakan, lalu orang tersebut bertanya kepada putri dan teman-temannya, mengenai pendapat mereka terhadap video tersebut.
"Mereka segera memblokirnya dan putri saya datang memberi tahu saya," ujar Julie.
(hps/afr)
