Game online populer menjadi modus para predator seksual mencari mangsanya. Bukan cuma di Indonesia, ada juga beberapa kasus serupa di luar negeri.
Federal Bureau of Investigation (FBI), baru-baru ini meluncurkan sebuah kampanye. Mereka memperingatkan orang tua, terkait interaksi anak-anak saat bermain game online.
Chris Travis, Analis Intelijen FBI Amerika Serikat, memperhatikan kesamaan para predator seksual. Pelaku menggunakan beberapa judul populer game online untuk mencari korbannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang terbaru, Bareskrim Mabes Polri mengungkapkan ada kasus predator seksual dengan modus mencari korban dari game online populer di Indonesia. Di luar negeri, hal serupa pun pernah terjadi.
Seperti informasi yang telah dikumpulkan detikINET dari berbagai sumber, Rabu (1/12/2021) pernah ada tiga game online populer yang menjadi tempat predator seksual beraksi.
Aneka Kasus Predator Seksual Melalui Game Online
1. Roblox
Seorang anak berusia 11 tahun di Somerset, Inggris, telah menjadi sasaran predator seks di game garapan Roblox Corporation. Sang pelaku menghubunginya melalui fitur percakapan online, yang tersedia di dalam permainan.
Diketahui, ia mengancam anak tersebut untuk mengirim sebuah video seksual. Dengan memberikan ancaman, bahwa keluarganya akan dirugikan jika tidak menuruti apa yang diminta pelaku.
Lalu ada pula seorang ibu asal Australia, Peggy, mengungkapkan kengeriannya, terhadap putri tercinta yang berusia enam tahun. Di mana diundang ke sebuah sex room di Roblox, memperlihatkan sekelompok avatar atau pemain terlibat dalam tindakan seks eksplisit.
"Untungnya dia sama sekali tidak tahu apa yang dilihatnya," kata Peggy kepada Somerset Live.
2. Among Us
Among Us juga menjadi game yang dipakai predator seksual untuk mencari mangsa. Hal ini disadari, ketika Julie Gower dari Inggris, menemukan putrinya yang sedang bermain Among Us, dikirimi pesan eksplisit di dalam permainan. Kronologinya, ketika anak perempuannya berusia 14 tahun ini, sedang bermain bersama teman-teman dan datang pemain baru untuk bergabung.
Sesaat setelah mengobrol secara normal, pemain tersebut mengirimkan tautan ke sebuah video senonoh, yang menunjukkan pelecehan seksual terhadap anak.
"Kemudian orang itu mulai bertanya kepada gadis-gadis, apa pendapat mereka tentang itu. Lalu mereka segera memblokir dan putri saya datang untuk memberi tahu," ujar Julie kepada The Sun.
Julie menyampaikan, meskipun sudah melaporkannya melalui permainan, pelaku masih bisa beraksi. Dengan membuat akun baru dan kemudian mencari target lain.
3. Fortnite
Anthony Gene Thomas dari Broward County, pria berusia 41 tahun asal Florida, AS, dituduh menggunakan game battle royale populer, yakni Fortnite, untuk melakukan aktivitas seksual dengan anak-anak. Ia dituding melakukan hubungan seks dengan anak di bawah umur.
Selain itu, juga memiliki gambar dan video tidak senonoh dari setidaknya satu korban. Menurut keterangan pihak berwajib, ada seorang kaki tangan yang mempertemukan anak-anak tersebut dengan Thomas.
Sang pelaku menjalankan aksinya melalui fitur obrolan suara di Fortnite. Di mana diketahui setidaknya ada hingga 20 orang menjadi korban.
"Kasus ini meresahkan bukan hanya karena melibatkan pornografi anak, tetapi juga karena game online populer sebagai upaya berkomunikasi dengan korban," kata Ashley Moody, Jaksa Agung Florida dalam sebuah pernyataan resmi seperti dilansir BBC.
(hps/fay)