Diributin soal Pajak, Elon Musk Dongkol sampai Marah-marah

Aisyah Kamaliah - detikInet
Minggu, 21 Nov 2021 14:30 WIB
CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk berdebat dengan Senator Bernie Sanders mengenai kebijakan pajak. Musk nampaknya sangat gusar. Foto: Reuters
Jakarta -

CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk berdebat dengan Senator Amerika Serikat Bernie Sanders mengenai kebijakan pajak. Nampaknya Bernie Sanders mencoba memprovokasi Musk lagi.

Pekan lalu, Musk menjual saham senilai sekitar USD 6,9 miliar. Dalam beberapa pekan terakhir, penjualan dari Musk dan orang dalam lainnya telah menekan saham Tesla.

Pekan lalu, saham Tesla turun 15,4%, menandai kinerja satu minggu terburuk perusahaan dalam 20 bulan -- tidak termasuk penurunan pada kuartal pertama 2020 karena pandemi virus corona membuat pasar jatuh. Tesla ditutup turun 1,94% lagi pada hari Senin kemarin.

Saat aksi jualnya berlanjut, Musk akan menghadapi tagihan pajak yang berpotensi besar. Namun, seperti yang dilaporkan ProPublica, Musk sebelumnya membayar tarif pajak sebenarnya sebesar 3,27%, atau USD 455 juta, untuk pertumbuhan kekayaan sebesar USD 13,9 miliar. Musk, yang memiliki penghasilan kena pajak sebesar USD 1,52 miliar selama periode lima tahun, tidak membayar pajak penghasilan federal pada tahun 2018, menurut ProPublica.

Pada hari Sabtu, senator yang berusia 80 tahun itu menulis dalam sebuah tweet yang mengatakan 'Kita harus menuntut agar orang yang sangat kaya membayar bagian mereka secara adil. Wajib'. Musk menjawab keesokan harinya dengan kata-kata yang lebih galak.

"Saya terus lupa bahwa Anda masih hidup. Ingin saya menjual lebih banyak saham, Bernie? Ucapkan saja.," tulis Musk. Kemudian, Elon Musk memarahi senator dan menyebut Bernie adalah 'seorang pengambil, bukan pembuat'.

Orang terkaya di dunia ini pun membawa nama Sanders sekali lagi pada satu hari setelahnya. "Oke, menurut Anda seberapa adil? Apakah 53% tampak masuk akal?". Kendati demikian, Sanders tidak membalasnya.

Jelas terlihat Musk geram karena terus dicecar soal pajak. Padahal, Musk mengungkapkan bahwa dia akan selalu mendukung pajak properti, dan pajak atas apa yang dia sebut pajak 'konsumsi ekstravagansa'. Demikian melansir CNBC.



Simak Video "Video: Sejauh Mana Ambisi Elon Musk untuk Pengembangan Superkomputer AI?"

(ask/ask)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork