.webp)
Burgreens-Green Rebel, Utama Spice serta Hairnerds Professional merupakan contoh UMKM lokal yang telah merasakan manfaat dari produk dan solusi ekosistem GoTo. Di sisi lain, Burgreens-Green Rebel juga berpartisipasi sebagai pembicara dalam rangkaian Konferensi Nasional Maju Digital.
Co-Founder dan CEO Burgreens & Green Rebel Foods, Helga Angelina mengatakan peran digitalisasi sangat penting untuk bisnisnya yang sebelumnya usaha rumahan menjadi bisnis kuliner dengan skala besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terutama selama pandemi, kami mengandalkan layanan GoFood, GoPay, dan Tokopedia untuk bertahan dan bangkit. Kami berharap Konferensi Nasional Maju Digital bisa membantu UMKM di seluruh Indonesia menemukan momentumnya dan maju bersama melalui ekosistem GoTo," ucap Helga.
Senada, Co-Founder Utama Spice, Ria Templer, percaya konferensi dan kelas ini dapat menjadi wadah pegiat UMKM untuk saling berbagi pengalaman serta informasi. Ria juga menekankan salah satu ekosistem GoTo, yaitu Tokopedia, menjadi titik terang ketika pandemi menyebabkan penjualan offlinenya turun hingga 80%.
"Penjualan kami di Tokopedia meningkat 5x lipat selama pandemi," imbuh Ria.
Sementara itu, Owner Hairnerds, Iman Taufiq Djayadiningrat mengaku terbantu oleh layanan GoTo Financial, Moka, selama pandemi.
"Dengan bertambahnya jumlah gerai offline kami selama pandemi, Moka mendukung pengalaman transaksi Hairnerds menjadi lebih praktis dan efisien, karyawan kami bisa lebih memahami konsep bisnis dengan Moka," ungkap Iman.
Masyarakat dan para pelaku UMKM yang ingin mengikuti Konferensi Nasional Maju Digital dapat mendaftar secara gratis melalui Tokopedia Academy.
Konferensi virtual ini berlangsung Sabtu (13/11)mulai pukul 09.00 WIB di Tokopedia Academy, YouTube Tokopedia Seller, YouTube Mitra Usaha Gojek, Tokopedia Play, dan GoPlay.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, dan juga akan dihadiri oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Angela Tanoesoedibjo dan Staf Khusus Menteri/Juru Bicara Kementerian Investasi/BKPM, Tina Talisa.
