Facebook sebagai perusahaan induk telah berubah nama menjadi Meta. Mark Zuckerberg meyakini 'dunia metaverse' akan menjadi evolusi selanjutnya dalam cara kita menggunakan internet. Apakah visi ini akan berhasil?
Visi metaverse yang dibayangkan Zuckerberg adalah tempat virtual di mana semua orang bisa berinteraksi menggunakan teknologi virtual reality dan augmented reality, tapi tetap terasa seperti bertemu secara langsung.
"Dalam masa depan ini, Anda akan bisa teleportasi dengan instan sebagai sebuah hologram untuk berada di kantor tanpa harus bepergian, ke konser dengan teman-teman atau di ruang tamu orang tua Anda," tulis Zuckerberg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zuck bisa jadi yakin bahwa metaverse adalah terobosan selanjutnya setelah smartphone. "Facebook ingin menjadi tuan rumah (dalam dunia ini), bukan sebatas penyewa," tulis analis teknologi The Times, Benedict Evans.
Apakah akan populer rasanya masih sulit diprediksi. "Apakah sebenarnya hal ini sehingga kita harus melakukannya?" tanya Azeem Azhar, seorang pengamat teknologi yang dikutip detikINET dari BBC, Senin (1/11/2021).
Ia menambahkan pada saat ini, masih belum ada aplikasi ampuh dalam teknologi augmented reality ataupun virtual reality. Kemudian berkaca pada teknologi lain, sulit menggantikan yang sudah ada, di mana orang terlanjur nyaman dengannya.
"Sudah sekitar 20-an tahun sejak SMS populer dan orang masih mengirim SMS pada saat ini, meskipun sudah ada banyak cara yang lebih kaya untuk kita berkomunikasi satu sama lain," kata Azeem mengibaratkan.
Pastinya Facebook memang punya modal kuat sebagai jejaring sosial terbesar dunia. Belum lagi mereka punya perusahaan virtual reality, Oculus. Kita lihat saja apakah visi dunia metaverse yang dibayangkan Zuckerberg bakal menjadi kenyataan sesuai dengan impiannya.
Baca juga: Zuck Ingin Ganti Nama Facebook Sejak Lama |
(fyk/fay)