Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang digelar pada 2-15 Oktober 2021 turut disiarkan di TikTok. Rupanya siaran dan konten terkait PON Papua cukup populer di kalangan pengguna TikTok.
Plt Koordinator Bidang Pemasaran PB PON XX Papua 2021 Karsudi mengatakan awalnya PB PON menargetkan akan ada 300 juta orang yang menonton PONXX Papua. Ternyata jumlah penontonnya melampaui target, yaitu sampai 500 juta orang.
"Tentunya dengan agenda penutupan nanti saya rasa akan berlipat ganda berapa besar orang yang melihat bisa menjadi satu miliar. Karena penutupan ini pasti akan ada kejutan-kejutan," kata Karsudi dalam diskusi virtual, Kamis (14/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Karsudi angka ini menunjukkan keunggulan TikTok untuk menjadi kanal promosi PON Papua dan Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) Papua 2021. Saat ini, konten terkait PON XX dan PEPARNAS Papua 2021 bisa dinikmati di akun resmi @ponxxpapua2021 dan lewat tagar #TorangBisa.
Selain lewat akun resmi, sederet atlet yang berlaga di PON XX dan PEPARNAS Papua 2021 juga meramaikan pesta olahraga empat tahunan ini. Seperti Timotius Mulyadi, perenang asal DKI Jakarta yang memperoleh medali perunggu di cabor akuatik nomor renang perairan terbuka.
Timotius sering membagikan beragam konten di TikTok menjelang dan selama kompetisi, mulai dari challenge, edukasi, sampai tanya jawab dengan followers. Lewat interaksi seperti ini, Timotius mengatakan ia bisa mengenalkan apa itu PON kepada followers-nya.
"Pastinya banyak dari mereka yang aku note di sini, banyak followers aku yang masih nggak paham PON itu apa. Dari situ mereka tahu ini adalah ajang olahraga terbesar di Indonesia dan ini merupakan pesta olahraga yang paling ditunggu-tunggu oleh semua atlet," kata Timotius dalam kesempatan yang sama.
Atlet lain yang menggunakan TikTok untuk edukasi adalah atlet para atletik Setyo Budi Hartanto yang akan bertanding di PEPARNAS Papua 2021 pada 2-15 November 2021. Setyo mengatakan berkat TikTok ia bisa menunjukkan kepada followers-nya bahwa disabilitas tidak menghentikannya dan atlet difabel lainnya untuk berprestasi.
"Kalau atlet PEPARNAS kan beda dari sisi pengenalan, juga bisa memotivasi baik kalangan difabel maupun masyarakat umum bahwa kita itu mampu, kita ada olahrganya. Kita berikan referensi kepada mereka lewat TikTok kalau yang seperti saya yang amputasi tangan kelasnya seperti ini, lombanya begini," kata Setyo.
"Dari TikTok kemarin saya melihat dari dulu pengenalan masyarakat terhadap olahraga difabel ini masih kurang. Tapi sekarang masyarakat bisa tahu dan bisa langsung berinteraksi menanyakan, walau mereka agak sungkan menanyakan tapi kita malah welcome," pungkasnya.
(vmp/fay)