TikTok Dikunjungi 1 Miliar Pengguna Setiap Bulan, Termasuk Anda
Hide Ads

TikTok Dikunjungi 1 Miliar Pengguna Setiap Bulan, Termasuk Anda

Virgina Maulita Putri - detikInet
Selasa, 28 Sep 2021 17:13 WIB
TikTok
TikTok Dikunjungi 1 Miliar Orang Setiap Bulannya (Foto: Unsplash/Kon Karampelas)
Jakarta -

TikTok kini memiliki satu miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Angka ini menunjukkan pertumbuhan TikTok yang semakin pesat dalam satu tahun terakhir, yang turut didorong oleh pandemi COVID-19.

Pencapaian ini diumumkan oleh TikTok dalam postingan blognya. Dengan pencapaian ini, artinya satu di antara tujuh orang di seluruh dunia rajin menonton video di TikTok setiap bulannya.

"Lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia datang ke TikTok setiap bulan untuk dihibur selagi mereka belajar, tertawa atau menemukan sesuatu yang baru," kata TikTok dalam postingan blognya, seperti dikutip detikINET, Selasa (28/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TikTok mengatakan mereka memiliki 55 juta pengguna global pada Januari 2018. Pada Desember 2018, angka itu meningkat menjadi 271 juta, lalu bertambah lagi menjadi 507 juta pada Desember 2019.

Pada Juli 2020, TikTok melaporkan jumlah pengguna aktif bulanannya mencapai 689 juta. Artinya, jumlah pengguna aktif bulanan TikTok melonjak hingga 45% dalam satu tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

Sebagai perbandingan, Facebook yang merupakan media sosial terbesar di dunia mengumumkan jumlah pengguna aktif bulanannya mencapai 2,9 miliar pada Juni lalu. Angka ini menunjukkan peningkatan 7% dari tahun ke tahun.

Pengaruh TikTok di lanskap media sosial juga semakin terasa karena kompetitornya jadi ikut mengembangkan fitur video pendek versinya sendiri. Seperti Instagram yang meluncurkan Reels sejak tahun lalu, diikuti dengan YouTube yang meluncurkan fitur serupa bernama Shorts.

TikTok mengatakan pasar terbesarnya adalah Amerika Serikat, Eropa, Brasil, dan Asia Tenggara. Aplikasi ini sendiri dimiliki oleh ByteDance, perusahaan asal China, dan memiliki aplikasi terpisah bernama Douyin untuk pengguna di negara asalnya.

Meski pertumbuhannya terbilang pesat, TikTok juga menghadapi tahun yang penuh tantangan. Tahun lalu mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencoba memblokir bisnis TikTok di AS karena alasan ancaman keamanan nasional.

TikTok pun sempat hendak dijual ke Oracle agar tetap bisa beroperasi dengan normal. Tapi setelah Joe Biden terpilih menjadi Presiden AS, rencana penjualan TikTok ke perusahaan AS dibatalkan sampai waktu yang tidak ditentukan.




(vmp/fay)