Teori konspirasi terkadang menarik perhatian karena sukar dibuktikan. Kali ini tentang internet, bahwa dunia maya sebenarnya sudah cukup lama mati dalam teori yang disebut sebagai 'Dead Internet Theory'.
Seperti dikutip detikINET dari Futurism, Senin (6/9/2021) teori konspirasi tersebut menyatakan bahwa internet yang sejati sesungguhnya sudah tidak ada antara tahun 2016 atau 2017.
Hal ini bukan berarti internet tidak bisa digunakan. Sampai sekarang, orang tetap memanfaatkan internet seperti sebelumnya, bahkan dalam skala lebih besar, seperti posting di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi permasalahannya terletak pada kebanyakan yang dilihat netizen di internet adalah hasil karya dari bot, bukan orang sungguhan. Itulah yang menjadi dasar teori konspirasi tersebut.
Salah satu penjelasan populer mengenai teori ini ditulis oleh netizen bernama Illuminati Pirate dengan judul 'Dead Internet Theory: Most of the Internet is Fake'. Dijelaskan bagaimana internet saat ini dibuat dan dikendalikan oleh kecerdasan buatan dan dipenuhi dengan bot.
"Saya melihat tulisan yang sama, foto yang sama dan juga balasan yang sama diposting berulangkali selama bertahun-tahun," sebutnya.
Dengan bantuan Artificial Intelligence (AI), perusahaan-perusahaan mengiming-imingi netizen agar membeli produk mereka dan para pemerintah menyebarkan propaganda.
Jadi apakah teori ini benar? Memang sulit dibantah bahwa internet hari ini berbeda dari beberapa tahun silam. Algoritma semakin canggih dan perusahaan raksasa internet berkuasa.
Apa yang kita lihat makin banyak merupakan hasil AI dan algoritma. Namun Futurism berpendapat, meskipun bot semakin banyak, masih banyak juga konten di internet hasil buatan manusia sungguhan.
"Namun pengguna internet juga faktanya melihat masih banyak konten yang mereka lihat dari meme, TikTok, sampa tweet masih dibuat oleh orang sungguhan, setidaknya untuk saat ini," sebut Futurism.
(fyk/fay)