Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengandalkan teknologi sistem pelacakan berbasis GPS untuk melayani pasien yang terpapar virus Corona (COVID-19).
Teknologi tersebut dipasang di bus sekolah, yang mana saat ini dialihfungsikan dalam melayani masyarakat, di antaranya dengan membantu mengantisipasi lonjakan penumpang KRL di sejumlah stasiun.
Selain itu, berperan mengevakuasi pasien COVID-19 ke rumah sakit rujukan, seperti Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran dan juga sebagai moda transportasi tenaga medis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mendukung mobilitas armada bus tersebut, Pemprov DKI memanfaatkan teknologi GPS milik Fox Logger. Tak hanya melacak kendaraan, teknologi ini juga berfungsi mengontrol penggunaan BBM dan kinerja layanan bus sesuai rute.
"Begitu pun memberikan data seputar rute, serta daerah mana saja yang terlibat banyak permintaan, atau permintaan dilayani bus sekolah setiap harinya," ujar Kepala Satuan Sarana dan Prasarana Unit Pengelola Angkutan Sekolah Dishub DKI Jakarta, Adi Nugroho, dalam keterangan tertulisnya.
Pemprov DKI Jakarta menggandeng Fox Logger sejak 2015, tidak saja untuk bus sekolah, tapi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain yang membutuhkan GPS, seperti truk sampah, serta pemadam kebakaran.
Khusus untuk bus sekolah ini, alat GPS dipasang digunakan untuk mengontrol setiap uni layanan bus sekolah agar mobilitasnya berjalan baik, efisien, efektif, dan produktif.
Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta memungkinkan melakukan monitoring, mulai dari kesesuaian rute, akuntabilitas kilometer dan penggunaan BBM, keamanan aset, sampai terkait integrasi sistem transportasi yang modern.
Menurut CEO Fox Logger Alamsyah Cheung, kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, untuk membantu meningkatkan layanan, terutama di masa pandemi dalam penanganan kasus COVID-19 sebaik mungkin.
(agt/afr)