Balada Kampung YouTuber, Upload Video 6 Jam Gegara Susah Sinyal
Hide Ads

Kampung YouTuber

Balada Kampung YouTuber, Upload Video 6 Jam Gegara Susah Sinyal

Arbi Anugrah - detikInet
Sabtu, 12 Jun 2021 15:00 WIB
Profil Siboen dan Kampung Youtuber di Banyumas
Siswanto, pemilik akun YouTube Siboen Chanel (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)
Banyumas -

Kampung YouTuber dan sosok Siboen di Banyumas, sekarang sudah menuai sukses. Balada menjadi YouTuber di kampung adalah melawan kondisi susah sinyal.

Cerita ini dikisahkan Siswanto (38) dengan akun YouTube-nya Siboen Chanel yang punya 1,22 juta subscribers dan 2.032 konten video. Dialah perintis Kampung YouTuber di Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.

Kepada detikINET awal pekan ini, dia berkisah perjuangannya menjadi YouTuber dari pedesaan. Setelah bergonta-ganti konsep, Siboen mantap membuat konten tutorial bengkel motor, sesuai dengan keahliannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, setelah dirinya mendapatkan inspirasi untuk membuat konten yang dapat dipahami semua orang. Dirinya kembali dibenturkan oleh kurangnya kemampuan berbicara di depan kamera, dirinya gemetar, tak bisa bernarasi dengan baik saat berada di depan kamera. Hingga akhirnya, dia putuskan untuk menggantinya dengan teks saat proses editing.

"Video awal-awal itu durasinya tiga menit, karena keterbatasan memori handphonenya yang tidak muat kalau durasi lama, dalam pembuatannya butuh waktu bermenit-menit, tapi saya potong-potong guna memangkas agar ruang memorinya muat," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Setelah selesai editing video, giliran kendala dalam upload video tersebut ke YouTube. Sebabnya sinyal di desanya tersebut hampir tidak ada, sehingga dirinya selepas bengkel tutup, langsung menuju balai desa yang memiliki akses WiFi satu satunya saat itu.

"Saya mengalami kendala uploadnya. Uploadnya sinyalnya itu sulit sekali, di bengkel lama saya nyaris tidak ada sinyal. Jadi setiap jam 4 sore tutup bengkel membawa bahan (video) nunut (numpang) WiFi desa," ujarnya.

Menurut dia, di Balai Desa ada tiang WiFi sendiri, zaman dulu belum pakai kabel. Karena bajunya kotor dari bengkel, sementara di balai desa banyak anak-anak muda yang lagi main game, Siboen mengupload video dari kios kosong yang masih terjangkau WiFi Balai Desa

"Saya sering nongkrong di kios nganggur itu yang sudah rusak untuk ngupload," kisahnya.

Untuk video cuma 3 menit itu, Siboen butuh waktu upload sampai 6 jam! Dirinya upload mulai dari pukul 16.00 WIB, video tersebut baru selesai terkirim pada pukul 22.00 WIB. Sebabnya adalah sinyal internet yang berjalan lambat kala itu.

"Durasi 3 menit nguploadnya jam 4 sore selesainya jam 10 malam, maklum WiFi desa, handphonenya saya taruh kejar sinyal WiFi, saya tunggu sambil duduk-duduk di situ, tiduran pakai kardus. Nanti kalau sudah selesai saya baru pulang," ujarnya.

Cuan lewat YouTube dan beli rumah

Profil Siboen dan Kampung Youtuber di BanyumasBengkel dan rumah yang dibeli Siboen dari penghasilan di YouTube (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)

Video kontennya tentang tambal ban dan karburator yang diunggahnya di tengah situasi yang sulit itu meledak dan akhirnya viral. Chanelnya mulai dikenal, kepercayaan dirinya tumbuh, semakin hari dirinya semakin bisa bernarasi di depan kamera. Akhirnya dia ubah konsep dengan membuat konten perbaikan kendaraan secara streaming.

Dirinya menerima pendapatan dari YouTube itu pada bulan ketiga sejak mulai konten bengkel. Jika dihitung, proses dari nol hingga memiliki pendapatan, yakni sekitar enam bulan. Bahkan, setelah penghasilan dari YouTube dia dapatkan, dia putuskan untuk membeli rumah seharga Rp 450 juta, yang dia gunakan sebagai tempat dia berjuang mengupload videonya tersebut.

"Nah itu yang jadi alasan rumah ini harus saya beli, sejarahnya, karena ngupload video yang bikin channel saya meledak itu video karburator sama video nambal ban. Nah uploadnya itu di sini, di rumah kosong yang sekarang saya beli dan saya tempati saat ini. Itu dulu sekitar 2017 bulan November," ujarnya.

Siapa sangka kesuksesannya jadi masalah baru. Siboen dituduh pesugihan. Bagaimana kisahnya? Simak cerita selanjutnya tentang Kampung YouTuber!




(arb/fay)