Hapus Kicauan Presiden, Twitter Diblokir di Negara Ini

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Minggu, 06 Jun 2021 09:45 WIB
Foto: Reuters/Kacper Pempel
Jakarta -

Twitter diblokir di Nigeria untuk jangka waktu yang tidak ditentukan setelah mereka menghapus kicauan presiden Nigeria Muhammadu Buhari.

Dalam thread penjelasan di Twitter, Kementerian Kebudayaan dan Informasi Nigeria menyebutkan pemblokiran itu dilakukan Twiter berulang kali melakukan aktivitas yang bisa melemahkan eksistensi pemerintah Nigeria.

Keputusan ini muncul beberapa hari setelah Twitter menghapus kicauan dari Presiden Buhari yang dianggap melanggar aturan 'abusive behavior' yang ditetapkan oleh Twitter, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Minggu (6/6/2021).

Tak cuma memblokir, pemerintahan Nigeria pun mengancam akan menangkap dan memproses hukum warganya yang masih menggunakan platform media sosial tersebut. Pasalnya, setelah pemblokiran tersebut, banyak warga Nigeria yang menggunakan VPN agar tetap bisa menggunakan Twitter.

Dalam kicauan yang dihapus itu, Presiden Buhari mengancam akan menghukum para separatis. Dan kicauan tersebut dianggap melanggar aturan yang diterapkan oleh Twitter.

"Many of those misbehaving today are too young to be aware of the destruction and loss of lives that occurred during the Biafra war," tulisnya Presiden Buhari.

"Those of us in the fields for 30 months, who went through the war, will treat them in the language they understand," lanjut Buhari, yang saat Perang Biafra berlangsung adalah seorang jenderal.

Pihak Twitter, lewat tim Public Policy, menyayangkan pemblokiran platformnya itu di Nigeria, dan menyebut akses terhadap kebebasan dan internet yang terbuka adalah hak asasi manusia di era modern ini.

"Kami akan mengusahakan untuk mengembalikan akses untuk pengguna di Nigeria yang bergantung pada Twitter untuk berkomunikasi dan terhubung ke dunia," tulis Twitter lewat akun @Policy.



Simak Video "Video: Rencana Presiden Prancis Larang Medsos Bagi Anak di Bawah 15 Tahun"

(asj/asj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork