Cari Tempat Magang Kini Cukup Buka Laptop
Hide Ads

Cari Tempat Magang Kini Cukup Buka Laptop

Adi Fida Rahman - detikInet
Kamis, 15 Apr 2021 08:15 WIB
Bantu Kerja
Foto: dok Bantu Kerja
Jakarta -

Platform hub online, Bantu Kerja, membuat sebuah terobosan berupa program #MagangVirtual. Program tersebut dibuat untuk membantu mempertemukan calon pemagang dengan pemberi magang secara online.

CEO Bantu Kerja Tari Sandjojo mengatakan program magang saat ini masih menghadapi banyak kendala. Salah satunya pemagang susah mendapatkan tempat untuk magang.

"Calon pemagang kerap tidak mengetahui mana industri yang membuka kesempatan untuk magang. Sementara perusahaan pun tidak banyak yang mengumumkan atau mengiklankan kalau mereka mencari pemagang," kata Tari saat press conference virtual, Rabu (14/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini diperparah dengan kapasitas industri yang tidak dapat menampung banyak pemagang. Padahal jumlah pemagang jumlahnya tidak hanya 4 atau 5 orang, malah bisa mencapai lebih dari 10 orang.

Masalah lainnya saat ini kebanyakan pemagang tidak mendapatkan pengalaman kerja yang sesuai keinginan dan kompetensinya. Sebab tempat magang tidak memberikan kesempatan bagi mereka menunjukkan potensi atau keterampilannya secara spesifik.

ADVERTISEMENT

"Kadang-kadang saat masuk magang pekerjaannya malah disuruh fotokopi, mencatat minute of meeting, bikinin kopi dan bikin surat. Jadi mereka tidak pengalaman kerja yang sesuai kompetensi mereka," ujar Tari.

Berangkat dari masalah-masalah tadi, Bantu Kerja menggagas program #MagangVirtuaal yang diklaim punya sistem magang yang efektif. Di mana pemagang bisa mendapat tempat magang yang sesuai minat serta kompetensinya. Sehingga mereka dapat terjun langsung ke dunia kerja dan bisa mendapat penghargaan dari apa yang dilakukan, baik berupa uang maupun sertifikat.

Sistem ini juga membantu tiap mitra industri yang membutuhkan tenaga magang. Mereka bisa memposting proyek-proyek magang yang mereka punya, untuk kemudian di-bid oleh calon pemagang.

Semua proses tadi dilakukan sepenuhnya secara online di situs BantuKerja.com. Tapi tidak hanya itu yang membuat program #MagangVirtual menarik. Bantu kerja menawarkan pembekalan berbentuk modul-modul yang isinya bersifat komplementer terhadap apa yang sudah didapatkan di bangku sekolah.

"Kami membuat modul-modul tersebut berdasarkan tabulasi problem yang kerap ditemui dalam interaksi antara pemberi dan penerima magang. Lalu kami sesuaikan dengan kurikulum bersama guru-guru dari beberapa sekolah," jelas Tari.

"Modul ini akan berkembang terus sesuai kebutuhan zaman dan tren pasar," imbuhnya.

Saat ini Bantu Kerja menggratiskan program #MagangVirtual untuk individu. Namun untuk proyek yang lebih kompleks dan rewards yang lebih tinggi dikenakan biaya Rp 25 ribu per bulan untuk mengaksesnya.

"Untuk sekolah kita sesuaikan dengan pihak sekolah. Karena ada sinkronisasi kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolahnya," pungkas Tari.




(afr/afr)