Duh, Bitcoin Dituding Jadi Senjata China
Hide Ads

Duh, Bitcoin Dituding Jadi Senjata China

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 10 Apr 2021 18:45 WIB
VANCOUVER, BC - OCTOBER 29: Gabriel Scheare uses the worlds first bitcoin ATM on October 29, 2013 at Waves Coffee House in Vancouver, British Columbia. Scheare said he
Ilustrasi bitcoin. Foto: Getty Images
San Francisco -

Bitcoin makin menanjak nilainya dan makin dilirik sebagai investasi. Namun pentolan teknologi ini di sisi lain menuding bahwa China memanfaatkan mata uang digital itu sebagai senjata finansial, khususnya untuk melawan dolar Amerika Serikat.

Peter Thiel, investor Facebook dan pendiri Palantir Technologies, menyebut bahwa bitcoin merupakan ancaman pada mata uang tradisional dan pada khususnya mengancam dolar AS.

Thiel sendiri adalah investor bitcoin yang diyakininya paling superior dibandingkan mata uang digital alternatif semacam ethereum. Akan tetapi dia mempertanyakan keterlibatan China dalam bitcoin. Terlebih dua pertiga dari seluruh penambangan bitcoin terjadi di China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sudut pandang China, mereka tidak suka Amerika punya cadangan mata uang karena memberikan kita banyak keunggulan atas rantai suplai minyak Iran dan hal-hal semacam itu," kata dia seperti dikutip detikINET dari Independent.

"Walaupun aku pro crypto, orang yang maksimal dalam bitcoin, aku mempertanyakan apakah dalam titik in, bitcoin juga menjadi senjata finansial China melawan AS," tambahnya.

ADVERTISEMENT

"Dari perspektif geo politik, AS seharusnya mempertanyakan pertanyaan lebih besar tentang bagaimana hal itu bekerja," lanjut Thiel.

Thiel yang dikenal sebagai loyalis Donald Trump tampaknya memang anti China. Sebelumnya, dia menyatakan Apple dan Google berpotensi sebagai antek China.

Ia menyatakan bahwa perusahaan teknologi besar lain semacam Facebook, Amazon dan Microsoft tidak punya ketergantungan seperti Apple pada China dalam pembuatan iPhone. Thiel menyarankan agar pemerintah Amerika Serikat mengawasi Apple terkait persoalan ini.

Pria berusia 53 tahun itu juga mengkritik Google soal relasinya dengan pemerintah China. Ia menyoroti kemitraan Google dengan beberapa kampus di China dalam teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Kini dia juga mencurigai bitcoin dimanfaatkan China.




(fyk/afr)