Hoax Sampai Bullying Jadi Sebab Netizen RI Dinilai Tidak Sopan
Hide Ads

Hoax Sampai Bullying Jadi Sebab Netizen RI Dinilai Tidak Sopan

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 24 Feb 2021 18:16 WIB
ilustrasi smartphone
Ilustrasi netizen. Foto: Unspslah
Jakarta -

Kesopanan dan keramahan warga Indonesia bolehlah dibanggakan, tapi agaknya beda cerita di dunia maya. Netizen Indonesia menempati rangking bawah dalam laporan riset dari Microsoft, 2020 Digital Civility Index (DCI) untuk mengukur tingkat kesopanan di dunia maya. Apa alasannya?

Indonesia menempati ranking ke-29 dari 32 negara yang diteliti oleh Microsoft sehingga posisinya terbawah di Asia Tenggara, menurun 8 poin dengan skor 76. Adapun Singapura menjadi negara paling sopan di kawasan ASEAN serta Asia dan nomor 4 di dunia, skornya 59.

Negara tetangga lain yang diteliti juga mendapatkan ranking lebih baik dari netizen Indonesia. Netizen Malaysia ada di peringkat 10 global dengan skor 63, itu pun menurun dari riset sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya ada Thailand di peringkat 19 dengan skor 69. Negara terakhir yang diteliti Microsoft di Asia Tenggara adalah Vietnam, meraih skor 71 di peringkat 24.

Survei digelar antara bulan April sampai Mei 2020, melibatkan 16 ribu responden yang terdiri dari kaum muda dan dewasa. Diberlakukan skor dari 0 sampai 100, di mana makin rendah skor berarti paparan risiko online makin rendah, sehingga tingkat kesopanan di internet negara itu disimpulkan makin tinggi.

ADVERTISEMENT

Alasan Indonesia berada di peringkat bawah kesopanan adalah cukup tingginya netizen Tanah Air terpapar hal-hal negatif di internet atau konten negatif itu menjadi santapan sehari-hari di dunia maya. Hal negatif yang dinilai menggerus kesopanan itu menurut laporan DCI adalah hoax, ujaran kebencian, diskriminasi, dan bullying.

Risiko terbesar netizen Indonesia adalah hoax dan penipuan yang naik 13%. Ujaran kebencian juga naik 5%, namun perilaku diskriminasi turun 2%.

Empat dari 10 responden menilai kesopanan menjadi lebih baik selama pandemi, tapi hampir 50% orang mengaku terlibat dalam bullying dan 19% responden mengaku menjadi target bullying. Terdapat satu peningkatan, yaitu skor untuk netizen yang merasa mengalami 'luka ekstrem' dari dunia maya turun 15 poin.

Di negara ini, skor DCI untuk kaum remaja sebenarnya tidak berubah dari tahun sebelumnya, tapi turun di kalangan dewasa. "Tidak ada perubahan skor DCI untuk netizen Indonesia kalangan muda tapi penurunan minus 16 poin di orang-orang dewasa di Indonesia," sebut Microsoft yang dikutip detikINET.




(fyk/fay)