![]() |
5. Match
Match sebenarnya hadir jauh lebih dulu ketimbang Tinder. Aplikasi kencan ini memungkinkan pengguna mengirimkan wink (mengedip) sebagai tanda tertarik pada profil lawan bicara. Nantinya aplikasi ini akan memunculkan sejumlah match yang sesuai dengan kriteria kita.
Perlu merogoh sekitar Rp 300 ribu per bulannya untuk berlangganan yang versi premium. Keuntungan berlangganan Match versi berbayar adalah bisa melihat siapa saja yang mengintip profil kita dan mendapatkan lebih banyak daftar match.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
6. Tantan
Aplikasi kencan ini sudah cukup populer di Indonesia. Mirip dengan Tinder, saat sudah match, kalian bisa ngobrol dengan orang tersebut. Selain itu, Tantan punya fitur Break the Ice yang akan memberikan 10 pertanyaan kepada pengguna dan pasangan. Tujuannya, agar kalian bisa saling mengenal melalui pertanyaan tersebut.
![]() |
Baca juga: Facebook Luncurkan Layanan Kencan di Eropa |
7. Coffee Meets Bagel
Coffee Meets Bagel mengharuskan pengguna untuk sign up dengan akun Facebook yang sudah dimiliki. Setelah sukses mendaftar, kalian bisa merapikan profil akun sendiri. Di saat semua sudah siap, kemudian feed akan menampilkan berbagai macam 'bagels', sebutan untuk pengguna yang berpotensi punya kecocokan dengan kalian. Pengguna akan diberi waktu 24 jam untuk memilih orang yang disukai.
Aplikasi ini menyediakan fitur preferensi yang diinginkan, seperti ras ataupun agama. Fitur ini sangat bermanfaat jika penggunanya sangat memperhatikan dua faktor tersebut. Tapi keterbatasan jangka waktu untuk mengobrol di dalam aplikasi ini bisa menjadi penghalang untuk berkomunikasi lebih jauh dengan pengguna lainnya.
![]() |
8. Happn
Di aplikasi kencan ini, mereka yang juga masih single akan melihat profil kalian dan bisa memberikan like. Menariknya, Happn berbasis lokasi sebenarnya sehingga yang like profil kalian adalah orang-orang yang lokasinya sedang berada di dekat kalian.