Penyelidik federal menemukan bukti bahwa pria yang meledakkan bom di pusat Kota Nashville pada Hari Natal kebanyakan menghabiskan waktu untuk berburu makhluk asing alias alien. Pelaku juga diketahui tertarik pada cerita konspirasi seperti 'lizard people' atau 'manusia kadal'.

Sumber tersebut mengatakan kepada ABC News bahwa Anthony Quinn Warner (63) kemungkinan juga paranoid terhadap teknologi 5G. Tak cuma itu, mereka juga menemukan tulisan yang berisi ocehan tentang berbagai macam teori konspirasi, termasuk gagasan perubahan bentuk makhluk reptil yang muncul dalam wujud manusia dan berusaha menguasai dunia.

FBI sedang bekerja untuk mencari tahu apakah keyakinan itu juga berkontribusi pada peledakan bom sekitar pukul 06.30 Jumat pagi dengan bom bunuh diri dengan mobil RV pada 25 Desember 2020. Akibat dari kejadian ini, tiga orang terluka dan lebih dari 40 bangunan rusak.

Sebelum ledakan, polisi mengatakan mobil RV yang dimiliki Warner memutar rekaman audio hitungan mundur, peringatan bagi orang-orang untuk mengungsi, dan lagu Petula Clark 'Downtown'. Polisi dan FBI belum mengungkapkan apakah mereka meyakini bahwa gedung AT&T tempat RV diparkir adalah target yang diinginkan Warner, tetapi dikatakan mereka sedang menyelidiki hal ini.

Penyelidik juga bekerja untuk menganalisis residu kimia dari tempat kejadian dan menentukan bahan kimia yang digunakan untuk membuat bom.

Associated Press melaporkan hari Senin bahwa Warner baru-baru ini memberikan mobilnya dan memberi tahu penerima bahwa dia menderita kanker. Konsultan komputer ini juga dilaporkan memberi tahu atasannya bahwa dia akan pensiun dan menandatangani dokumen yang mentransfer rumah lamanya di Antioch kepada seorang wanita California tanpa imbalan.

Lizard people alias manusia kadal sendiri diketahui sebagai sebuah teori konspirasi di mana ada sekelompok alien yang sudah datang ke Bumi lebih dulu dan berambisi untuk menguasai dunia. Beberapa tokoh di dunia seperti Bill Gates, Donald Trump, sampai penyanyi 'Yummy' Justin Bieber diseret-seret namanya sebagai segelintir orang yang sebenarnya berdarah reptil, demikian melansir WKRN.