Kampanye Ini Tunjukkan Pria Sering Kena Toxic Masculinity
Hide Ads

Kampanye Ini Tunjukkan Pria Sering Kena Toxic Masculinity

Aisyah Kamaliah - detikInet
Minggu, 20 Des 2020 14:15 WIB
Contoh stigma yang sering dialami para pria.
Stigma yang sering dialamatkan pada kaum adam. Foto: Renaissance Youth Leaders Forum (RYLF)
Jakarta -

Renaissance Youth Leaders Forum (RYLF) adalah organisasi sosial-kemasyarakatan dari Silliman University di Filipina, yang didedikasikan untuk menjembatani perpecahan sosial, budaya, ekonomi, dan politik, serta menciptakan perubahan positif di masyarakat. Pada 21 November, organisasi tersebut merilis kampanye media sosial melawan stigma dan toxic masculinity dengan tagar #FightTheStigma dan #UNMUTE.

"Baik pria maupun wanita menderita karena toxic masculinity. Itu terjadi setiap hari baik online maupun offline," kata pesan kampanye tersebut.

Untuk mengilustrasikan maksud dari pernyataannya, RYLF membagikan serangkaian poster. Dari pria yang mengenakan warna merah muda hingga menangis, organisasi tersebut membahas cara-cara yang menurutnya dibentuk masyarakat dan menekan pria. Padahal toxic masculinity bisa merusak hubungan mereka dengan diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini adalah beberapa contoh toxic masculinity yang kerap dialami dan terlalu sering dianggap sebagai suatu keharusan, dikutip dari Bored Panda:

ADVERTISEMENT
Contoh stigma yang sering dialami para pria.Contoh stigma yang sering dialami para pria. Foto: Renaissance Youth Leaders Forum (RYLF)
Contoh stigma yang sering dialami para pria.Contoh stigma yang sering dialami para pria. Foto: Renaissance Youth Leaders Forum (RYLF)
Contoh stigma yang sering dialami para pria.Contoh stigma yang sering dialami para pria. Foto: Renaissance Youth Leaders Forum (RYLF)
Contoh stigma yang sering dialami para pria.Contoh stigma yang sering dialami para pria. Foto: Renaissance Youth Leaders Forum (RYLF)
Contoh stigma yang sering dialami para pria.Contoh stigma yang sering dialami para pria. Foto: Renaissance Youth Leaders Forum (RYLF)




(ask/asj)