Renaissance Youth Leaders Forum (RYLF) adalah organisasi sosial-kemasyarakatan dari Silliman University di Filipina, yang didedikasikan untuk menjembatani perpecahan sosial, budaya, ekonomi, dan politik, serta menciptakan perubahan positif di masyarakat. Pada 21 November, organisasi tersebut merilis kampanye media sosial melawan stigma dan toxic masculinity dengan tagar #FightTheStigma dan #UNMUTE.
"Baik pria maupun wanita menderita karena toxic masculinity. Itu terjadi setiap hari baik online maupun offline," kata pesan kampanye tersebut.
Untuk mengilustrasikan maksud dari pernyataannya, RYLF membagikan serangkaian poster. Dari pria yang mengenakan warna merah muda hingga menangis, organisasi tersebut membahas cara-cara yang menurutnya dibentuk masyarakat dan menekan pria. Padahal toxic masculinity bisa merusak hubungan mereka dengan diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini adalah beberapa contoh toxic masculinity yang kerap dialami dan terlalu sering dianggap sebagai suatu keharusan, dikutip dari Bored Panda:
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Baca juga: Cewek Cupu kalau Main Game? Eits, Nanti Dulu |
(ask/asj)