WhatsApp mengritik kebijakan baru Apple yang mewajibkan aplikasi untuk memajang label privasi di App Store. Mereka berargumen bahwa kebijakan ini tidak adil karena tidak mencakup aplikasi buatan Apple yang tidak ada di App Store seperti iMessage.
Layanan messaging milik Facebook ini baru saja mendaftarkan informasi label privasinya ke Apple. Mereka juga menerbitkan FAQ yang menjelaskan apa saja data pengguna yang mereka kumpulkan dan mengapa mereka membutuhkan data ini.
Baca juga: WhatsApp Terancam Lepas dari Facebook |
Dalam argumennya, WhatsApp mengatakan niat Apple menyediakan informasi tentang privasi yang mudah diakses oleh pengguna merupakan awal yang bagus. Tapi mereka ingin agar orang-orang bisa membandingkan label privasi dari aplikasi yang mereka unduh dengan aplikasi bawaan seperti iMessage.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pikir label harus konsisten di semua aplikasi pihak pertama dan ketiga sekaligus mencerminkan tindakan yang diambil aplikasi untuk melindungi informasi pribadi seseorang," kata WhatsApp kepada Axios, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (10/12/2020).
Apple pertama kali mengumumkan fitur label privasi di event WWDC 2020. Mirip seperti label nutrisi yang ada di makanan, Apple mengatakan fitur ini akan menyediakan informasi tentang data pengguna yang dikumpulkan oleh aplikasi.
Mulai 8 Desember, pengembang aplikasi diharuskan menyediakan informasi privasi tersebut ketika mendaftarkan aplikasi dan update baru. Tapi belum diketahui kapan informasi ini akan mulai dipajang di App Store.
Setelah dikritik oleh WhatsApp, Apple menegaskan bahwa kebijakan ini berlaku untuk semua aplikasi. Artinya, aplikasi buatan Apple juga harus menampilkan label privasi.
Untuk aplikasi bawaan yang tidak ada di App Store seperti iMessage, label privasi akan ditampilkan di situs resmi Apple.
Facebook selaku induk WhatsApp sebelumnya juga pernah mengkritik kebijakan privasi baru Apple. Salah satunya kebijakan di iOS 14 yang mengharuskan developer untuk memberi peringatan atau meminta izin untuk mengumpulkan Identification for Advertisers (IDFA) milik pengguna.
IDFA adalah pengenal yang membantu pengiklan untuk menargetkan iklan mereka ke pengguna tertentu. Menanggapi kebijakan ini, Facebook mengatakan akan berhenti mengumpulkan informasi IDFA lewat aplikasinya, sebuah langkah yang akan sangat mempengaruhi bisnis iklannya.
(vmp/fay)