Pandemi COVID-19 membuat Zoom menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan untuk belajar dan bekerja dari rumah. Pendiri dan CEO Zoom Eric Yuan pun meramal nasib perusahaannya begitu vaksin virus Corona tersedia.
Saat berbicara di konferensi teknologi Web Summit, Yuan mengatakan banyak pegawai tidak akan kembali ke kantor secara full-time setelah pandemi.
Baca juga: Pemasukan Zoom Meroket Empat Kali Lipat |
Setelah vaksin ditemukan dan pandemi berakhir, menurut Yuan rapat secara online tetap akan dilakukan karena pandemi telah menunjukkan metode seperti ini bisa berhasil. Ia mengatakan ke depannya pegawai kantoran mungkin hanya perlu ke kantor dua hari dalam seminggu.
"Dunia akan menjadi (tempat kerja) hybrid, dan saya rasa itu adalah dunia yang harus kita rangkul," kata Yuan, seperti dikutip detikINET dari BBC News, Jumat (4/12/2020).
Tapi Yuan juga mengaku mengalami 'kelelahan akibat Zoom' karena harus mengikuti 19 rapat online dalam sehari. Untuk mengatasinya, ia selalu menutup harinya dengan melakukan meditasi selama 15 menit.
Tidak hanya menjadi bentuk normal baru, rapat online di masa depan juga diperkirakan akan mengusung teknologi yang membuat partisipan rapat merasa lebih dekat secara fisik.
Yuan mencontohkan berkat kecerdasan buatan partisipan rapat online di masa depan akan bisa mencium aroma kopi secara virtual atau merasakan saat tangannya dijabat.
Berbicara soal melesatnya pertumbuhan Zoom di tahun 2020, Yuan mengatakan hal ini merupakan sesuatu yang tidak terduga. Zoom diperkirakan akan menyelenggarakan tiga triliun menit rapat online pada akhir tahun ini.
Pertumbuhan ini juga membawa sorotan yang sangat ketat dari publik karena masalah keamanan dan privasi ketika banyak pengguna mengalami zoombombing. Yuan mengaku perusahaannya harus bergerak cepat karena sebelum pandemi Zoom hanya menawarkan layanannya kepada bisnis, bukan pengguna umum.
Baca juga: Zoom Rilis Fitur Keamanan Baru |
Meski saat ini jumlah kekayaan pribadinya diperkirakan mencapai USD 18 miliar, Yuan mengatakan ia tidak melihat kehidupannya berubah. Padahal untuk mendapat semua ini pria kelahiran China harus melewati perjuangan yang berat, mulai dari kesulitan mencari dana sampai ditolak mendapatkan visa Amerika Serikat hingga delapan kali.
"Saya melihat diri saya, keluarga saya, cara saya bekerja atau bermain dan saya berpikir tidak ada yang berubah," kata Yuan.
"Zoom masih seperti Zoom, saya masih seperti diri saya. Jam kerja saya lebih panjang tapi saya menikmatinya," pungkasnya.
Simak Video "Berkat WFH, Pendiri Zoom Masuk Deretan Orang Terkaya di Amerika"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/fay)