Berkah pandemi Corona bagi Zoom belum berakhir, karena selama Q3 2020 mereka mencatatkan pemasukan empat kali lebih besar dibanding periode yang sama pada 2019.
Selama Q3 2020 Zoom mencatatkan pemasukan sebesar USD 777,2 juta, atau sekitar Rp 10,9 triliun. Ini artinya selama dua kuartal berturut-turut, pemasukan Zoom meningkat empat kali lipat secara year on year.
Mereka pun memprediksikan kalau pemasukan mereka pada kuartal terakhir 2020 akan empat kali lebih besar dibanding pemasukan mereka selama Q4 2019, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Selasa (12/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan yang besar ini memang tak lagi mengejutkan, karena selama pandemi Corona, pengguna Zoom meningkat drastis karena banyak orang yang memanfaatkan aplikasi tersebut untuk melakukan konferensi video.
Baca juga: Zoom Rilis Fitur Keamanan Baru |
Soal jumlah pengguna, Zoom memang tak mengungkapnya ke publik. Namun mereka mengungkap jumlah pelanggan berbayarnya. Yaitu 433 ribu pelanggan dari perusahaan yang punya lebih dari 10 pegawai.
Pada Q2 lalu, mereka punya 370 ribu pelanggan berbayar dan jumlah pelanggan yang menghasilkan pemasukan lebih dari USD 100 ribu selama satu tahun meningkat dari 1300 dari 1000.
Meski Zoom memperkirakan kalau pemasukannya akan tetap meningkat untuk kuartal selanjutnya, saat ini sudah muncul pertanda kalau angka pertumbuhan yang sangat besar itu akan segera berakhir.
Zoom sudah diperingatkan akan ada penurunan jumlah pelanggan yang lebih besar dibanding biasanya sebelum 2020 berakhir. Sementara itu pemasukannya juga diperkirakan akan melandai, meski angkanya tetap tinggi dibanding tahun sebelumnya.
Sebelumnya diberitakan, Zoom mengumumkan beberapa fitur baru yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan konferensi videonya. Pembaruan tersebut akan mempersulit penyusup yang mengganggu konferensi Zoom dan memungkinkan host untuk menangguhkan aktivitas peserta.
Sistem keamanan ini dinamai At-Risk Meeting Notifier adalah fitur baru yang berjalan secara internal dan terus-menerus memindai postingan di media sosial dan situs web lain untuk memeriksa tautan rapat Zoom yang telah dibagikan secara publik.
Zoom kemudian akan memperingatkan host rapat tentang adanya resiko gangguan pada rapat online mereka melalui serangan Zoombombing.
(asj/fay)