Facebook Tandai 180 Juta Misinformasi Seputar Pilpres AS
Hide Ads

Facebook Tandai 180 Juta Misinformasi Seputar Pilpres AS

Virgina Maulita Putri - detikInet
Jumat, 20 Nov 2020 18:10 WIB
Ilustrasi Google, ilustrasi YouTube, dan ilustrasi Facebook
Facebook Tandai 180 Juta Misinformasi Seputar Pilpres AS Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Facebook menandai 180 juta postingan yang berisi misinformasi seputar pemilihan presiden Amerika Serikat dengan label peringatan. Raksasa media sosial itu juga menghapus 265.000 konten yang melanggar kebijakan perusahaan karena dianggap menghambat proses pemilihan.

VP of Integrity Facebook Guy Rosen mengatakan sekitar 95% dari pengguna Facebook tidak mengklik label peringatan yang diberikan untuk melihat konten yang telah ditandai sebagai misinformasi, seperti dikutip detikINET dari Engadget, Jumat (20/11/2020).

Tapi data ini hanya mencakup periode dari bulan Maret sampai waktu pemilihan pada tanggal 3 November. Jadi data ini tidak memberikan informasi tentang upaya Facebook untuk menangkal misinformasi viral yang menyebar setelah pilpres AS selesai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Facebook menangani konten menyesatkan seputar pilpres AS adalah dengan memberikan label di bagian bawah konten dengan tautan yang mengarahkan pengguna ke pusat informasi pemilu milik Facebook.

Pusat informasi ini berisi informasi dari otoritas dan pengawas pilpres di masing-masing negara bagian, pengecek fakta dan artikel berita dari sumber yang dipercaya.

ADVERTISEMENT

Baru-baru ini mereka menambahkan label yang mengatakan Joe Biden diproyeksikan sebagai pemenang pilpres, dengan tautan menuju pusat informasi pemilu.

Rosen tidak menjelaskan seberapa efektif label peringatan ini dalam mencegah penyebaran misinformasi. Ia hanya mengatakan tujuan label ini hanya untuk memberikan konteks tambahan dan informasi yang akurat.

Rosen juga membagikan update tentang upaya Facebook melawan misinformasi seputar COVID-19. Ia mengatakan antara bulan Maret dan Oktober, Facebook telah menghapus 12 juta konten yang membagikan informasi berbahaya tentang virus Corona.

Dalam aturannya, Facebook akan menghapus misinformasi yang bisa membahayakan orang lain, seperti konten tentang obat COVID-19 yang belum terbukti.

Sementara itu konten yang dianggap tidak begitu berbahaya akan dikirimkan ke pengecek fakta untuk dicek kebenarannya. Menurut Rosen, Facebook telah menandai 167 juta postingan yang berisi misinformasi seputar virus Corona.




(vmp/fay)