Menciptakan WhatsApp
Beberapa waktu kemudian, keduanya memutuskan resign dari Yahoo dan liburan sejenak, lalu coba mendaftar ke Facebook tapi tidak diterima. Jadi pengangguran, Koum dan Acton hidup dengan uang pesangon sembari mencari peluang. Nah Januari 2009, Koum membeli iPhone dan menyadari peluang besar bisnis aplikasi melalui App Store.
Koum mematangkan ide aplikasi yang ia namai WhatsApp. Di 24 Februari 2009, ia mendirikan WhatsApp Inc meski aplikasinya belum jadi. Setelah jadi, aplikasinya kerap bermasalah dan hanya sedikit yang mau memakai. Ya, rilis pertama WhatsApp di Mei 2009 tak sesuai ekspektasi. Terlebih, WhatsApp belum sepenuhnya layanan pesan, hanya aplikasi untuk membuat status.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koum terus berpikir mengembangkan WhatsApp. Akhirnya dia punya ide menjadikan WhatsApp sebagai aplikasi messenger yang menggunakan kontak di ponsel sebagai jejaring serta nomor HP untuk login. "Mampu menjangkau setiap orang di belahan dunia lain secara instan, di perangkat yang selalu bersama Anda, waktu itu itu adalah sesuatu yang hebat," kata Koum.
Baca juga: Grup WhatsApp Kini Bisa Di-mute Selamanya |
Halangan kembali datang karena setelah bereksperimen memakai WhatsApp harus berbayar, jumlah download menurun. "Kami tumbuh cepat ketika gratis, 10 ribu download per hari. Dan ketika kami memberlakukan pembayaran, mulai menurun sampai hanya seribu per hari," kisah Acton.
Akhirnya diputuskan user cukup membayar sekali dalam setahun. Fitur baru pun ditambahkan pada akhir 2009 yaitu kemampuan mengirim pesan gambar, yang membuat WhatsApp mulai menarik perhatian. WhatsApp versi 2.0 kemudian cukup meledak dan digunakan 250 ribu user aktif.
Walau awalnya kurang mulus, WhatsApp lalu lepas landas dan jadi sangat populer. Para pemodal berebut ingin mewawancarai Koum dan Acton untuk kemungkinan pemberian modal. Pada akhirnya, WhatsApp diakuisisi Facebook pada tahun 2014 senilai USD 19 miliar.
Halaman selanjutnya: Drama pecah kongsi dengan Zuckerberg...