Mendiang Bos Samsung Bakar 150 Ribu HP Karena Jelek
Hide Ads

Mendiang Bos Samsung Bakar 150 Ribu HP Karena Jelek

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 28 Okt 2020 09:44 WIB
FILE - In this July 6, 2011, file photo, Samsung Chairman Lee Kun-hee, right, greets people from the South Korean delegation in Durban, South Africa, for the 123rd International Olympic Committee (IOC) session that will decide the host city for the 2018 Olympics Winter Games. Lee, the ailing Samsung Electronics chairman who transformed the small television maker into a global giant of consumer electronics, has died, a Samsung statement said Sunday, Oct. 25, 2020. He was 78. (AP Photo/Schalk van Zuydam, File)
Lee Kun Hee. Foto: AP/Schalk van Zuydam
Jakarta -

Lee Kun Hee, chairman bos Samsung yang baru saja meninggal dunia, memang sangat berjasa dalam membawa perusahaan menjadi raksasa yang disegani. Ia sangat fokus terhadap kualitas produk dan tidak mau perangkat Samsung dicap murahan. Bahkan ia pernah membakar ratusan ribu HP karena dianggap jelek.

Pada 1 Desember 1987, Lee diangkat jadi chairman Samsung, dua minggu setelah sang ayah yang merupakan pendiri Samsung, Lee Byung Chull, meninggal dunia. Ketika itu, Samsung sudah memimpin di pasar dalam negeri tapi kalah di mancanegara oleh produk Jepang.

Kondisi itu membuat Lee kecewa. Terlebih ia melihat kenyataan pahit itu dengan mata kepala sendiri. Tahun 1993, Lee menggelar tur global ke berbagai negara untuk mengetahui performa produk Samsung di sana. Alangkah kecewa Lee setelah melihat produk Samsung disepelekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat berada di sebuah toko di California, televisi Samsung diletakkan di rak bagian sudut yang hampir tidak terlihat. Sedangkan televisi Sony dan Panasonic dipajang sebagai barang jualan utama.

Bulan Juni 1993, Lee mengumpulkan ratusan bos Samsung dalam rapat besar di Frankfurt. Kata paling terkenal dari pidatonya di sana adalah 'ubah semua hal kecuali istri dan anakmu', dalam arti Samsung harus serius mentransformasi diri agar disegani dunia.

ADVERTISEMENT

Ada lagi kisah menarik soal bagaimana Lee Kun Hee memimpin Samsung. Pada tahun 1995, beberapa ponsel buatan Samsung cacat produksi. Hal itu membuatnya geram.

Dikutip detikINET dari Yonhap, Lee Kun Hee lantas mengunjungi pabrik Samsung Electronics yang berlokasi di Gumi, provinsi Gyeonsang utara. Dia mengumpulkan ribuan pekerja pabrik itu, kemudian mengadakan upacara pembakaran dan penghancuran 150 ribu ponsel sejenis.

Terdapat pula di sana, banner bertuliskan Quality is My Pride atau kualitas adalah kebanggaan saya, untuk menekankan bahwa Samsung harus menghasilkan produk yang benar-benar baik. Sang bos Samsung ingin menanamkan hal itu dengan sangat serius.

"Inferioritas adalah kanker yang menyebar ke seluruh tubuh dan menjadi fatal dalam tiga atau empat tahun kecuali dihilangkan pada masa awal. Kuantitas bisa dikorbankan demi kualitas," begitu ia pernah berkata.

Perlahan tapi pasti, Samsung mendekati reputasi perusahaan elektronik asal Jepang, malah kemudian melebihinya di tingkat dunia. Itu berkat prioritas Samsung mengembangkan paten teknologi dan desain, serta berinvestasi besar dalam riset dan pengembangan. Jadilah Samsung pemain top di bisnis ponsel, televisi, hingga semikonduktor atau chip.

Lee juga menekankan bahwa Samsung masih perlu terus belajar dari perusahaan Kepang. "Ada banyak area di mana perusahaan-perusahaan Korea Selatan dan Jepang bisa bekerja sama satu sama lain," katanya di tahun 2010, ketika bertemu dengan para pebisnis Jepang.

Tak heran jika kemudian sosok Lee Kun Hee disegani di Korea Selatan hingga akhir hayatnya. "Kesuksesan Samsung di pasar luar negeri mendorong perusahaan lain untuk membuat kemajuan yang sama. Dia tidak hanya membangun Samsung menjadi raksasa global, tapi juga memimpin yang lain," tulis editorial Yonhap.

Walau pernah tersandung masalah hukum, pemerintah Korsel tetap mengakui jasa-jasanya. "Dengan kememimpinannya yang inovatif, Chairman Lee mengembangkan industri semikonduktor menjadi industri besar untuk Korea dan Samsung menjadi pemimpin pasar smartphone global. Sebagai wajah ekonomi Korea, Samsung memimpin jalan pertumbuhan ekonomi kita," ucap presiden Korsel, Moon Jae In.