Kisah Sedih di Balik Penciptaan WhatsApp
Hide Ads

Kisah Sedih di Balik Penciptaan WhatsApp

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 28 Okt 2020 05:51 WIB
Jan Koum Brian Acton
Jan Koum dan Brian Acton, pendiri WhatsApp. Foto: istimewa

Pesaing yang ada saat itu yang terkuat adalah BlackBerry Messenger, tapi hanya ekslusif bisa dipakai di BlackBerry sedangkan WhatsApp lintas platform. WhatsApp versi 2.0 kemudian cukup meledak dan digunakan 250 ribu user aktif.

Pada saat itu, Koum yang lebih aktif mengembangkan WhatsApp, sedangkan Acton masih pengangguran, sedangkan idenya membuat startup lain mentok. Akhirnya, keduanya serius mengembangkan WhatsApp.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koum dan Acton pun bekerja dan nongkrong di Red Rock Cafe, sebuah tempat yang banyak jadi lokasi para pendiri startup membangun mimpinya. Acton kemudian berhasil meyakinkan teman-temannya di Yahoo untuk berinvestasi USD 250 ribu di WhatsApp dengan imbalan saham.

Walau awalnya kurang mulus, WhatsApp lalu lepas landas dan jadi sangat populer. Para pemodal berebut ingin mewawancarai Koum dan Acton untuk kemungkinan pemberian modal. Pada akhirnya, WhatsApp diakuisisi Facebook pada tahun 2014 senilai USD 19 miliar.

ADVERTISEMENT

Acton dan Koum pun kaya raya dan sempat beberapa tahun gabung di Facebook untuk memimpin WhatsApp. Karena perbedaan visi dengan Mark Zuckerberg, keduanya memutuskan resign di saat WhatsApp berada di puncak kejayaan.

(fyk/fay)