YouTube Akan Hapus Video Misinformasi Soal Vaksin Virus Corona
Hide Ads

YouTube Akan Hapus Video Misinformasi Soal Vaksin Virus Corona

Virgina Maulita Putri - detikInet
Kamis, 15 Okt 2020 14:26 WIB
Ilustrasi YouTube, Logo YouTube
YouTube Akan Hapus Video Misinformasi Soal Vaksin Virus Corona Foto: Sean Gallup/Getty Images
Jakarta -

YouTube akan menghapus video yang berisi misinformasi tentang vaksin virus Corona. Kebijakan baru ini ditambahkan untuk memperbarui aturan YouTube untuk melawan teori konspirasi tentang pandemi COVID-19.

Anak usaha Google ini mengatakan mereka akan mencekal konten-konten yang membuat klaim tentang vaksin COVID-19 yang bertentangan dengan konsensus dari otoritas kesehatan lokal atau WHO.

Dalam emailnya, YouTube mengatakan kebijakan ini akan menghapus video yang mengklaim bahwa vaksin bisa membunuh orang atau menyebabkan kemandulan, atau bahwa microchip akan ditanamkan pada orang yang menerima vaksin, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (15/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada Reuters, juru bicara YouTube mengatakan bahwa video yang berisi diskusi umum tentang kekhawatiran secara garis besar akan vaksin akan dibiarkan untuk tetap berada di platform.

YouTube mengatakan mereka telah menghapus lebih dari 200.000 video yang berisi informasi berbahaya atau menyesatkan tentang COVID-19 sejak awal Februari.

ADVERTISEMENT

Jenis konten yang dihapus antara lain konten yang menyangkal keberadaan atau penularan COVID-19, mempromosikan metode pengobatan yang tidak berdasar secara medis, mencegah orang mencari perawatan medis atau membantah panduan otoritas kesehatan tentang isolasi mandiri atau social distancing.

YouTube mengatakan mereka juga akan membatasi penyebaran misinformasi terkait COVID-19 di situsnya, termasuk video tertentu tengan vaksin COVID-19. Mereka juga akan mengumumkan langkah lainnya untuk menekankan informasi otoritatif tentang vaksin virus Corona dalam beberapa minggu ke depan.

Kebijakan YouTube ini mengikuti hal serupa yang ditetapkan Facebook. Platform media sosial itu baru saja mengumumkan akan melarang iklan yang menghentikan orang untuk menerima vaksin.




(vmp/fay)